Norman Willis

Pada tahun 1999, Sang Pencipta menyelamatkanku dengan keajaiban yang begitu dahsyat/kuat, sehingga saya dapat langsung mengetahui bahwa saya akan memberikan sisa hidup saya kepada-Nya. Melayani Dia dengan banyak kesulitan dan tantangan yang sering saya alami, tapi itu adalah pilihan terbaik yang pernah saya buat. Saya tidak pernah menyesalinya.

Sebab sifat mujizat natur ini, itu dijelaskan bahwa hanya dapat dilakukan oleh Sang Pencipta Yahweh/TUHAN yang telah menyelamatkan saya, tetapi apa yang saya tidak tahu adalah apakah Meshias sudah atau belum pernah datang ? Jika saya adalah untuk melayani Bapa Surgawi kita dengan cara yang benar, hal pertama yang saya lakukan adalah harus dapat menunjukkan diri saya sendiri, dan hanya dari Tanach (Perjanjian Lama) sajalah, dapat diketahui apakah Mesias sudah pernah atau belum datang ?

Setelah saya bisa melihat dari Kitab Tanach (PL) bahwa Meshias sudah pernah datang sekali, dan hal berikutnya yang perlu saya ketahui adalah iman versi yang mana yang IA telah ajarkan, sebab Kitab Suci mengajarkan kepada kita untuk memperjuangkan dengan sungguh-sungguh iman/kepercayaan yang sudah pernah disampaikan kepada orang-orang kudus.

Yehudah (Judas) 3
“Hai yang terkasih, dengan menggunakan segala ketekunan untuk menulis kepadamu yang berkenaan dengan keselamatan kita bersama, saya mempunyai keperluan untuk menulis kepada kamu, sambil menasehati agar berjuang demi iman yang pernah disampaikan kepada orang-orang kudus.”

Saya tidak mau berasumsi bahwa iman saya yang telah diajarkan kepada saya sebagai anak, adalah satu-satunya yang benar. Ada banyak perbedaan dari denominasi yang berbeda, tetapi kebanyak hanya salah satu yang bisa menjadi benar. Saya perlu sekali untuk mengetahui dari bermacam denominasi tersebut, jika ada, hanya adalah kepercayaan yang asli/original yang awalnya diajarkan oleh Yeshua HaMashiach sebagai Meshias yang benar.

Saya kembali ke gereja yang pernah saya dibesarkan tetapi saya tidak bisa tinggal lama disitu sebab Pendetanya dengan jelas-jelas khotbah-khotbahnya bertentangan dengan apa yang Yeshua/Meshias ajarkan, dia menggunakan salah satu ayat Firman untuk menjelaskan ke jalan pengertian yang lain/maksud yang berbeda. Bahwa Kitab Suci mengatakan ‘Lebih baik memberi daripada menerima’ tetapi itu salah, sebab semua anak tahu bahwa lebih baik menerima daripada memberi, dan tidak seperti Kitab Suci katakan, kita akan menjadi sedikit seperti anak-anak ?” Disitulah saya tahu bahwa saya tidak bisa tinggal lama digereja tsb.
Saya meninggalkan gereja lama saya dan pergi ke sebuah katedral Episkopal dengan pengkhotbah yang berpotensi dengan penuh kuasa dan saya mencintai khotbah-khotbahnya, dan cinta saya bertumbuh hanya untuk Yahweh seorang. Setelah mengambil perjamuan, saya merasakan kejatuhan Roh Kudus (Ruach HaKodesh) pada diri saya, seolah-olah seseorang telah mengaitkan saya dengan beberapa sumber listrik yang tak terlihat. Saya mulai dapat melihat dunia melalui mata baru, dan dapat mendengar sesuatu dengan telinga baru. Seolah-olah dunia sudah berubah sebelum saya.

Ketika beberapa bulan kemudian pendeta itu pensiun, dan pengurus komite mengagarahkan untuk menyewa seorang pendeta gay/homo untuk menggantikannya. Memang orangnya lucu, dan ia membuat kami semua tertawa, tapi dalam pengantar khotbahnya, ia menceritakan lelucon tentang betapa ia membenci perumpamaan tentang pesta pernikahan. Dia mengatakan kepada jemaat untuk mengabaikan hal itu, karena ia mengatakan itu tidak berlaku bagi kita hari ini. Kemudian, pada akhir khotbahnya ia mengatakan ia ingin mengangkat jutaan dolar sehingga mereka bisa menyelesaikan renovasi katedral/gereja. Tampaknya bahwa bangunan indah lebih penting baginya daripada mematuhi Perkataan dari Meshias. Ketika saya bertanya kepada Yahweh tentang hal itu, saya dibukakan dari Kitab Suci saya, yang ada didalam 2 Timotius 4:3-4.

TimaTheus Bet (2 Timotius) 4:3-4
3 Sebab waktunya akan tiba ketika mereka tidak dapat bertenggang rasa terhadap pengajaran yang sehat, sebaliknya sesuai dengan keinginan mereka sendiri,mereka akan mengumpulkan para pengajar bagi diri mereka sendiri agar pendengarannya digatalkan.
4 dan sesungguhnya mereka akan memalingkan pendengarannya dari kebenaran dan mereka akan dibelokan kepada dongeng-dongeng.

Itu persis apa yang saya lihat. Para jemaat tampak lega ketika pendeta mengatakan kepada mereka Kitab Suci tidak dapat diterapkan begitu saja untuk mereka. Hal itu membuat mereka bahagia. Jelas mereka ingin seseorang untuk memberitahukan kepada mereka bahwa selama mereka pergi mengadakan acara-acara keluar untuk misi berbuat kebaikan, mereka tidak perlu menggunakan/mengambil kata-kata dari Meshias ke dalam hati mereka, atau hidup didalamnya. Berarti itu bukan gereja saya.

Di mana ada banyak orang yang percaya sungguh-sunguh ? Kitab Suci mengatakan bahwa persekutuan itu penting, jadi saya harus mencari untuk dapat bertemu dengan orang-orang yang rindu melayani Meshias dan Raja mereka. Tidak tahu lagi apa yang saya harus lakukan, atau kemana saya harus pergi, saya kira mungkin saya dapat menemukan iman yang nyata/asli dari antara sisa-sisa pelopor lama dari masyarakat di pedesaan Amerika. Saya harus meninggalkan perkotaan, dan saya tidak peduli berapa biaya, saya harus menemukan orang-orang percaya lainnya yang kehidupannya hanya sepenuhnya bagi Dia.

Mattityahu (Mattius) 13:45-46
45 “Lagi pula, Kerajaan Shamayim/Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah,
46 yang setelah menemukan sebutir mutiara yang sangat mahal, sambil pergi dia menjual segala sesuatu sebanyak yang ia miliki, dan diapun membelinya.”

Saya pindah ke suatu daerah di sebelah timur Washington yang saya tahu ketika saya masih kanak-kanak, adalah tempat di mana buah-buah berjejeran di pinggir jalan dan sebelahnya buah-buah yang tersisa tanpa pengawasan. Banyak orang memilih buah yang mereka inginkan, dan menimbang sendiri pembelian mereka, dan menaruh uang dalam kotak, dan semuanya dilakukan untuk saling menghargai. Jika iman/kepercayaan dapat ditemukan di mana saja di Amerika, saya percaya pasti saya dapat menemukannya di hati daerah di mana Kitab Suci masih menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Berdoalah untuk suatu tujuan, saya pindah ke sebuah kota pedesaan yang adalah menjadi rumah baru saya. Majalah Advent-Ketujuh meninggalkan selebaran di kotak surat saya yang bertanya, “Kapan hari Shabbath berubah ke hari Minggu? Dan dimana ada nubuat yang pernah mengatakan bahwa hari dari beribadah mingguan itu dirubah ? “Aku tidak bisa menjawabnya, jadi aku pergi untuk belajar dengan mereka. Hari Shabbath tampaknya menjadi hari yang tepat, tetapi mereka tetap terus memegang hari-hari libur atau hari raya lainnya, yang mana Kitab Suci tidak pernah menyuruhkan untuk memegang/merayakannya, seperti Natal dan Paskah minggu atau dikenal Easter . Setelah melakukan beberapa penelitian, saya menyadari bahwa Kitab Suci tidak pernah mengatakan salah satu hari ibadah harus diubah. Juga dalam Kitab Suci tidak ada perintah untuk memelihara Asherah atau Ishtar, yang disebut kekristenan Easter itu sama saja dengan hari Paskah/Pesach.

Melachim Aleph (1 Raja-Raja) 18:19
19 “Dan sekarang, suruh dan kumpulkanlah semua orang Yisrael kepada ku di gunung Karmel, juga keempat ratus lima puluh nabi-nabi Baal dan empat ratus nab-nabi Asherah [Easter], yang makan di meja Izebel (Jezebel).”

Kalau dipikir-pikir bahwa mereka ingin mengetahui, dan saya mencoba untuk berbagi informasi ini dengan jemaat di gereja. Mereka menertawakan saya untuk sementara waktu, tapi akhirnya para penatua gereja membawaku ke samping dan tersirat jika saya harus tinggal di sana, saya harus berhenti bertanya begitu banyak pertanyaan. Saya bingung. Bagaimana mereka bisa melihat bahwa Shabbath tidak pernah berubah, tetapi kehilangan bukti bahwa Natal dan Easter tidak pernah diperintahkan ? Itu seolah-olah mereka sebagian masih buta.

Tetangga saya, ternyata sudah keluar dan menjadi Mesianik Yahudi orang Yahudi yang sudah percaya Yeshua (Yesus) sebagai Meshias. Mereka pelihara dan pegang terus Perjanjian Lama, sebagai sesuatu yang baru. Dari pada hari minggu, Natal, dan Easter, mereka lebih berpegang/memelihara apa yang Kitab Suci perintahkan untuk dilakukan. Ketika saya bertanya kepada mereka tentang keyakinan mereka, mereka menjawab, “Apabila Yahweh tidak mengatakan kepada kita untuk melakukannya, lalu mengapa kita harus melakukannya? Bagaimana hal itu menghormati Dia? “Saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu, jadi saya mulai belajar dengan mereka. Kami bertemu di rumah mereka pada hari Shabbat dan sepanjang minggu untuk berbicara tentang firman-Nya.

Sebagaimana Yahweh mulai membangkitkan saya untuk mengenalkan kebenaranNYA, dan saya menjadi marah kepada gereja-gereja yang mengajarkan prinsip-prinsip dengan menyalah gunakan FirmanNya dan yang bertentangan dengan Firman-Nya. Beberapa tulisan saya sebelumnya tercermin kemarahan ini dan frustrasi, tetapi Yahweh terus menunjukkan kepada saya bagaimana nubuat-nubuat kebohongan di gereja.

Yirmeyahu (Jeremiah) 16:19
19 Yahweh, kekuatanku dan bentengku, dan tempat perlindunganku pada hari kesesakan, gentiles (bangsa-bangsa lain) akan datang kepadaMU dari ujung-ujung bumi dan berkata :”Sungguh leluhur kita telah mewarisi kebohongan-kebohongan, hal-hal yang sia-sia dan tidak ada yang menguntungkan di dalam mereka.”

Seiring waktu, dan dari mulut ke mulut, saya bertemu orang-orang percaya lainnya dan yang mencari, baik secara pribadi maupun melalui Internet. kebanyakan dari mereka juga mempunyai jenis pertanyaan yang sama. Sewaktu saya mempelajari hal-hal yang diluar ajaran dari gereja, saya mulai banyak menulis pelajaran-pelajaran saya, dan mengirimnya kepada teman-teman saya melalui internet dan kemudian mereka mulai mengopynya dan mengirimnya kepada teman-teman mereka. Kemudian segera saya memasang sebuah website dan menyalurkan semua pelajaran-pelajaran saya yang telah saya pelajari. Seperti yang kita banyak pelajari , kadangkala saya harus menulis kembali dan mengirimkan versi yang telah dikoreksi. Saya sangat senang melakukan hal ini dan tidak peduli apakah saya mungkin ada kesalahan tetapi hanya satu-satunya belajar sungguh-sunguh untuk menjadi benar.

Sepertinya kita harus terus belajar, pelajaran-pelajaran akan bertambah lagi, dan lebih kompleks. Seperti yang kita lihat bagaimana berbagai penelitian yang terikat satu dengan lainnya, akhirnya menjadi jelas bahwa kita perlu untuk meletakkan sesuatunya bersama-sama dalam satu buku, untuk memberikan pembaca pandangan yang lebih baik untuk dimengerti. Meskipun kami telah menulis ulang dan memperbarui berkali-kali, ini adalah buku yang sekarang sedang anda baca, yaitu penyelidikan dan penemuan kita tentang apa yang Kitab Suci Ibrani benar-benar mengatakan.

Saya mengundang anda untuk datang bersama dengan saya karena saya ingin membagi sesuatu yang telah saya pelajari. Saya tidak ingin anda percaya begitu saja kepada apa yang saya katakan. Tetapi saya hanya ingin anda gunakan buku ini sebagai panduan belajar. Saya berdoa agar anda menjadi seperti orang-orang mulia di Berea yang mempelajari Kitab Suci setiap hari untuk melihat apakah hal-hal yang mereka sedang pelajari adalah kebenaran.

Ma’asei (Kisah Para Rasul) 17:10-12
10 Kemudian saudara-saudara itu dengan segera mengutus Shaul and Silas pada malam itu ke Berea. Ketika mereka tiba, mereka pergi ke synagoge orang-orang Yahudi.
11 Dan orang-orang ini lebih baik pikiran mereka dari pada orang-orang yang berada di Thessalonica, karena mereka menerima Firman dengan segala kerelaan, dan menyelidiki Kitab Suci setiap hari untuk menemukan apakah hal-hal ini demikian.
12 Oleh karena itu dari mereka banyak yang menjadi percaya; dan juga tidak sedikit orang-orang Yunani, wanita-wanita terkemuka(penting) begitu pula pria-prianya.

2. Apakah Kepercayaan yang Semula itu ?

Ketika saya masih kecil, saya diajarkan di gereja bahwa perkataan “Kristen” dan “Nasrani/ Nazarene” itu sama saja atau sinonim, dan bahwa mereka disebut kelompok orang yang sama. Bertahun-tahun kemudian, saya menyadari bahwa ini tidak benar. Salah satu pendiri Gereja Katolik, Epiphanius, menulis sebuah buku pada awal abad keempat disebut Panarion (Berlawanan dengan Heresies), di mana ia mengutuk kelompok yang disebut Nazarene/Nasrani untuk mempraktekan keKristenan Yahudi. Artinya, orang-oran Nazarene/Nasrani percaya pada Meshias (Yeshua HaMashiah), namun mereka masih terus memelihara dan mentaati apa yang Torah (Moshe) lakukan sebagaimana keaslian Yahudi seperti sunat, hari Shabbath, dan peraturan-peraturan Moshe (Musa).

If these works have been a help to you in your walk with Messiah Yeshua, please pray about partnering with His kingdom work. Thank you. Give