Para Bapak Gereja memberitahu kita bahwa salinan aslinya (Kitab Suci) ditulis dalam bahasa Ibrani dan Aram, dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani. Karena kita memiliki iman yang berorientasi dengan akar Ibrani, jadi kita butuh orang-orang Semit (Ibrani dan Aram) yang asli.
Beberapa orang percaya bahwa bahasa Aram Peshitta NT adalah terjemahan yang terinspirasi/diilhamkan keasliannya, atau mungkin yang diturunkan dari aslinya. Sebanyak seperti yang saya harap itu memang benar, ada beberapa isu dengan Peshitta, yang tampaknya menunjukkan bahwa itu berarti terjemahan berkualitas tinggi yang langsung diterjemahkan ke Yunani, atau yang telah diubah dari generasi ke generasi, untuk menyertakan berbagai nama-nama penting dan istilah-istilah Yunani.
Ada begitu banyak isu/masalah semuanya ada disini tentang katalog/pembuatan berbagai daftar mereka, sebagai salah satu contoh, Nama dari Rasul Sha’ul bukan Sha’ul, tapi Paulos (פולוס), bahkan ketika dia pergi ke Yerusalem tentu saja dia masih hidup dengan kultur Ibrani, juga pasti dia telah dipanggil “Sha’ul.”
Kis 21:18 18 Pada hari berikutnya Sha’ul pergi bersama kita ke Ya’aqob, dan semua tua-tua hadir. |
Peshita Kis 21:18
וליומא אחרנא עלן עם פולוס לות יעקוב כד אית הוא לותה כלהון קשׁישׁא׃ |
Persoalan lain bahwa Peshitta menggunakan kata eucharistia (דאוכרסטיא) untuk kata roti didalam Kisah Rasul. Hal ini jelas suatu referensi/acuan ke (Catholic) Eucharist.
Kis.2:42 Dan mereka terus dengan teguh dalam pengajarannya rasul-rasul dan bersekutu, dalam pemecahan roti {Ekaristi}, dan dalam berdoa. |
Peshita Kis 2:42
ואמינין הוו ביולפנא דשׁליחא ומשׁתותפין הוו בצלותא ובקציא דאוכרסטיא׃ |
Tulisan ini berbeda sekali dengan kata asli bahasa Aram untuk roti, yang merupakan lechema (לחמא), yang merupakan kerabat dekat dari Lechem kata Ibrani (לחם). Bahkan, bahasa Aram Peshitta mencatat bahwa Yeshua memecahkan roti selama Perjamuan Terakhir adalah lechema (לחמא).
Luqa 22:19 19 Dan mengambil roti, mengucap syukur, DIA memecahkannya, dan memberikan itu kepada mereka , berkata, “Inilah Tubuh-KU yang diberikan untuk kamu; lakukanlah hal ini menjadi peringatan bagi-KU. |
” Peshita Luqa 22:19
ונסב לחמא ואודי וקצא ויהב להון ואמר הנו פגרי דעל אפיכון מתיהב הדא הויתון עבדין לדוכרני׃ |
Para rasul tidak mungkin akan menggunakan istilah kata ekaristi (jamuan suci) atau Eucharistia. Ini adalah istilah-istilah pagan – dan fakta istilah kata-kata itu digunakan dalam Peshitta menunjukkan juga bahwa hal itu dimasukkan ke dalam Peshitta setelah ekaristi [jamuan suci] sudah diadopsi-atau lebih mungkin bahwa Peshitta adalah berkualitas murni terjemahan awal ke dalam bahasa Aram (mirip dengan Salkinson-Ginsburg terjemahan awal dari King James Version dalam bahasa Ibrani pada akhir abad ke-19).
Marilah kita juga mempertimbangkan Markus 15: 34, di mana Peshitta mengutip Yeshua (yang berbicara dalam bahasa Aram), dan membuat titik/point terjemahan pembicaraan bahasa Aram-Nya ke dalam teks bahasa Aram (yang tidak masuk akal). [Catatan: Saya tidak bisa mendapatkan Aram untuk ditampilkan dengan baik di sini. Jika saudara membutuhkannya, silakan email saya, dan saya akan mengirimkannya kepada saudara.]
Marqos 15:34 34 Dan pada jam kesembilan Yeshua menjerit dengan suara yang nyaring, mengatakan, “Eli, Eli, lamah shebaqtani?” which is translated, “Eli, Eli, lamah shebaqtani?” |
Peshita Marqos 15:34 ובַתשַע שָעִין קעָא יֶשֻוע בּקָלָא רמָא וֶאמַר אִיל אִיל למָנָא שבַקתָּני דִּאיתֶיה אַלָהי אַלָהי למָנָא שבַקתָּני |
Apabila Markus secara hipotesis menulis bahasa Aram pembicaraannya Yeshua ke dalam gulungan bahasa Aram yang kemudian akan dimasukkan langsung ke dalam Peshitta, dia tidak akan mengatakan kata-kata itu, “yang diterjemahkan”. Sebaliknya dia hanya akan mencatat apa yang Yeshua katakan (tanpa komentar).
Lalu bagaimana? Bapa Gereja dengan jelas bersaksi bahwa naskah asli ditulis dalam bahasa Ibrani dan Aram, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani. Jika Peshitta itu tidak asli, hal ini tampaknya adalah terjemahan yang lebih awal (pertama) berarti mutunya/kualitasnya (kemurniannya) sangat tinggi (seperti Salkinson-Ginsburg), bahkan sampai ke point merekonstruksi bentuk puisi Semit.
Pendapat lainnya bahwa Peshitta diturunkan dari yang aslinya, tetapi ada banyak istilah-istilah Yunani (Hellenisms) yang telah dibawa masuk ke dalam teks. (Yang kelihatan masuk akal, tapi sebenarnya tidak.)
Bagi mereka yang tertarik dalam penelitian Peshitta, suatu versi yang berkwalitas sangat tinggi dapat ditemukan di www.aent.org. Janganlah membeli pada Shabbath.