Chapter 15:

Purim Dipertimbangkan Kembali

YHWH memerintahkan ada tujuh perayaan [festival] besar di dalam Torah, namun Hanukkah dan Purim tidak termasuk di antaranya. Kami telah memasukkan festival-festival ini dalam buku ini sebab banyak dari umat-Nya yang merayakannya: namun marilah kita bertanya, “Mengapa umat-Nya merayakannya?” YHWH telah menetapkan perayaan-perayaan-Nya di dalam Torah, dan tidak pernah ada yang mana DIA mengatakan bahwa manusia memiliki otoritas untuk menambahkan ke kalender-Nya (tetapi DIA mengatakan sebaliknya). Namun banyak dari umat-Nya yang merayakan festival [perayaan] buatan manusia seperti Hanukkah dan Purim (serta Thanksgiving [ucapan rasa syukur kepada tuhan {di Amerika Utara} suatu hari libur nasional tahunan yang ditandai dengan perayaan agama dan makanan tradisional termasuk kalkun, Hari libur memperingati festifal panen yang dirayakan oleh para peziarah tahun 1621, dan diadakan di AS pada kamis keempat bulan November. Liburan yang sama juga di Kanada, biasanya hari senin kedua bulan Oktober] dan lainnya); jadi mari kita bahas di sini. Jika kisah Purim itu benar, kita mungkin belajar sesuatu yang penting, karena YHWH cenderung bekerja dalam pola, dan sejarah menceritakan dengan sendirinya.

Seperti yang kita lihat di bab terakhir, Hanukkah adalah kisah perlawanan saudara-saudara kita orang Yahudi melawan Kekaisaran Seleukia, yang pertama-tama berusaha mengasimilasi orang Yahudi, dan kemudian menghancurkan mereka yang tidak berasimilasi. Sebaliknya, Purim adalah kisah tentang bagaimana YHWH membebaskan saudara-saudara kita orang Yahudi dari mereka yang berusaha memusnahkan mereka secara langsung. Nama YHWH tidak pernah disebutkan dalam kisah Purim, kecuali dalam akrostik [sebuah puisi,teka-teki kata, atau komposisi lain dimana huruf-huruf tertentu di setiap baris membentuk kata-kata]; namun jika ceritanya benar, tampak jelas bahwa YHWH adalah satu-satunya yang bisa menyelamatkan orang-orang Yahudi dari kehancuran yang direncanakan oleh Babilonia terhadap mereka.

Untuk mendapatkan perspektif [pandangan], mari kita kembali kedalam sejarah, pada tahun 586 SM. YHWH mengirim Nebukadnezar, Raja Babel, untuk membawa orang-orang Yahudi ke pengasingan karena kegagalan mereka mengikuti seluruh Torah, khususnya yang berkaitan dengan membiarkan lahan beristirahat pada Hari-hari Shabbath.

Dibrey Ha’yamim Bet (2 Tawarikh) 36: 17-21
17 Oleh karena itu DIA melawan mereka penguasa orang Kasdim, dan yang membunuh anak-anak muda mereka dengan pedang di dalam Rumah Miqdash [Kudus] mereka, dan tidak ada belas kasihan pada anak remaja atau anak gadis, pada orang lanjut usia atau yang lemah – DIA memberi mereka semua ke tangan-nya.
18 Dan semua peralatan-peralatan dari Rumah Elohim, besar dan kecil, dan harta benda dari Rumah יהוה, dan harta benda dari penguasa dan dari pemimpin-pemimpinnya, semua ini dia bawa ke Babel.
19 Dan mereka membakar Rumah Elohim, dan menghancurkan tembok Yerushalayim, dan membakar semua istana-istananya dengan api, dan menghancurkan semua peralatan-peralatannya yang berharga.
20 Dan mereka yang melarikan diri dari pedang dia asingkan ke Babel, dimana mereka menjadi pelayan-pelayan bagi dia dan anak-anak laki-nya sampai penguasa dari penguasa Paras [Persia],
21 untuk menggenapi perkataan יהוה melalui mulut Yirmeyahu, sampai tanah [negeri] itu memiliki Shabbathoth [Shabbath2]-nya. Selama dia membuang kesia-siaan dan memelihara Shabbath, sampai tujuh puluh tahun dilengkapi.

Nebukadnezar digantikan oleh Evil-Merodach, dan kemudian oleh Belsyazar, yang membuat suatu festival besar.

Dani’el 5: 1-4
1 Belshatstsar penguasa itu mengadakan suatu pesta besar untuk deribu orang-orang hebat-nya [para pembesar], dan minum anggur dihadapan seribu orang.
2 Sambil mencicipi anggur, Belshatstsar memberi perintah untuk membawa bejana-bejana emas dan perak yang ayah-nya Nebukadnetstsar telah diambil dari Heykal [Bait Suci] yang berada di Yerushalayim. Dan penguasa itu dan orang-orang hebat-nya [para pembesar], istri-istrinya, dan para gundik-nya, meminumnya dengan alat-alat tersebut.
3 Kemudian mereka membawa bejana-bejana emas itu yang telah diambilnya dari Heykal [Bait Suci] Rumah Elohim yang berada di Yerushalayim. Dan penguasa itu dan orang-orang hebat-nya [para pembesar], istri-istrinya, dan para gundik-nya, meminumnya dengan alat-alat tersebut.
4 Mereka minum anggur, dan memuji mahluk-mahluk penguasa dari emas, dan dari perak, dan dari perunggu, dari besi, dari kayu dan dari batu.

Karena Belshatstsar tinggi hati, dan karena dengan sengaja dia meremehkan bejana-bejana [peralatan] Bait Suci, YHWH memberi Belshatstsar tanda bahwa dia akan segera mati.

Dani’el 5: 5-6
5 Pada saat itu jari-jari dari tangan seorang pria muncul dan menulis di depan kaki dian pada plester [semen] dinding istana penguasa itu. Dan penguasa itu melihat bagian dari tangan yang menulis.
6 Kemudian ekspresi penguasa itu berubah, dan pikiran-nya mengingatkan dia, sehingga sendi pangkal paha-nya mengendur dan lutut-nya saling berbenturan.

Namun, karena tidak ada yang memahami tulisan itu, mereka membawa nabi Daniel untuk menafsirkan tanda itu.

Dani’el 5: 18-31
18 “O penguasa, Yang Maha Tinggi Elah [Elohim] memberi Nebudkadnetstsar ayah-mu suatu pemerintahan dan kebesaran, dan penghargaan dan kehormatan.
19 “Dan sebab kebesaran yang DIA berikan kepada dia, semua orang-orang, bangsa-bangsa, dan bahasa-bahasa gemetar dan ketakutan dihadapan dia. Siapapun yang dia inginkan dia dihukum mati, dan siapapun yang dia inginkan dia tetap hidup, dan siapapun yang dia inginkan dia ditinggikan, dan siapapun yang dia inginkan dia direndahkan.
20 “Tetapi ketika dia menjadi tinggi hati, dan roh-nya sangat kuat untuk bertindak dengan bangga, dia diturunkan dari takhta kekuasaan-nya, dan mereka mengambil penghargaan-nya dari dia.
21 “Kemudian dia diusir dari putra-putra manusia, dan hatinya dibuat seperti binatang buas, dan tempat tinggalnya bersama keledai liar. Dia diberi rumput untuk makan seperti lembu jantan, dan tubuhnya basah oleh embun langit, sampai dia mengetahui bahwa Yang Maha Tinggi Elah [Elohim] adalah penguasa di dalam pemerintahan manusia, dan DIA mengangkatnya atas siapapun yang DIA inginkan.
22 “Dan kamu putra-nya, Belshatstsar, tidak merendahkan hati-mu, sekalipun kamu mengetahui semuanya ini.
23 “Dan kamu telah meninggikan diri-mu sendiri melawan Sang Guru Agung shamayim. Dan mereka membawa dihadapan-mu peralatan-peralatan dari Rumah-Nya, dan kamu dan orang-orang kepercayaan-mu, istri-istrimu dan para gundik-mu, telah minum anggur dari peralatan itu. Dan kamu telah memuji mahluk-mahluk penguasa dari perak, dan dari emas, dari perunggu, dari besi, dari kayu, dan dari batu, yang tidak bisa melihat atau tidak bisa mendengar atau tidak bisa mengerti. Tetapi Elah [Elohim] yang memegang nafas-mu di dalam tangan-Nya dan memiliki semua jalan-jalanmu, kamu jangan menjadi sombong [tinggi hati].
24 “Kemudian bagian tangan itu dikirim dari Dia, dan tulisannya itu tertulis.
25 “Dan inilah tulisan yang ditulis: MENE, MENE, TEQEL, UPHARSIN.
26 “Ini adalah tafsirannya dari kata: MENE – Elah [Elohim] telah menghitung pemerintaha-mu, dan menkakhirinya.
27 “TEQEL – Kamu telah ditimbang pada timbangan, dan ditemukan kurang [tidak cukup].
28 “PERES – Pemerintahan-mu telah terbagi, dan diberikan kepada orang Media dan orang Persia.”
29 Kemudian Belshatstsar memberi perintah, dan mereka memakaikan Dani’el jubah ungu dan memakaikan rantai emas di leher-nya, dan mereka menyatakan tentang dia yang adalah penguasa ketiga dalam pemerintahan itu.
30 Di malam itu Belshatstsar, penguasa orang Kasdim itu, di bunuh.
31 Dan Dareyawesh [Darius] orang Media itu mengambil alih pemerintahannya, ketika dia berumur enam puluh dua tahun.

Penguasa [raja] Dareyawesh [Darius] orang Media itu kemudian digantikan oleh Koresh (Cyrus) dari Persia [Iran]. YHWH kemudian memimpin Koresh untuk memproklamasikan pembebasan bagi semua orang Yahudi, sehingga mereka dapat kembali ke Tanah Israel jika mereka memilih demikian. Namun, sangat sedikit yang melakukannya.

Ezra 1: 1-4
1 Dan pada tahun pertama dari pemerintahan Koresh penguasa Persia, bahwa perkataan יהוה melalui mulut Yirmeyah akan diselesaikan, יהוה menggerakan roh Koresh penguasa Persia, untuk menyatakan sepanjang seluruh pemerintahan-nya, dan juga di dalam tulisan, mengatakan,
2 “Maka kata Koresh penguasa Persia, ‘יהוה Elohim shamayim telah memberikan aku seluruh pemerintahan di bumi. Dan DIA telah memerintahkan aku untuk membangun DIA sebuah Rumah di Yerushalayim yang di Yahudah.
3 Siapakah diantara kamu dari semua orang-orangNya? Elohim-nya ada beserta dengan dia! Dan biarlah dia pergi ke Yerushalayim, yang adalah di Yahudah, dan membangun Rumah יהוה Elohim Yisra’el – DIA adalah Elohim – yang berada di Yerushalayim.
4 Dan pimpinan para leluhur Yahudah dan Binyamin, serta para imam dan orang Lewi, dengan semua orang yang memiliki roh [semangat] Elohim yang telah digerakkan, bangkitlah untuk pergi dan membangun Rumah יהוה yang ada di Yerushalayim.

Jumlah total orang Yahudi yang kembali lebih dari empat puluh dua ribu, yang merupakan persentase kecil dari jutaan orang Yahudi yang tinggal di Media-Persia pada waktu itu.

Ezra (Ezra) 2: 64
64 Keseluruhan jemaah [kumpulan] itu adalah empat puluh dua ribu tiga ratus enam puluh…

Mereka yang kembali ke Tanah air segera mulai membangun kembali Bait Suci, tetapi upaya mereka dibuat frustrasi oleh orang Samaria. Meskipun sebagian berasal dari Ephraim, orang Samaria sebagian besar berasal dari keturunan asing yang sebelumnya dibawa raja Asyur [Sirya] untuk bermukim kembali dan mengisi kembali tanah [negeri] itu. Orang Samaria awalnya mencoba bergabung dengan upaya Yahudi dalam membangun, tetapi kemudian berusaha untuk menghalang-halangi orang Yahudi.

Ezra (Ezra) 4: 1-24
1 Dan ketika musuh-musuh Yahudah dan Binyamin mendengar bahwa anak-anak muda pembuangan membangun Heykal [Bait Suci] יהוה Elohim Yisra’el.
2 Mereka datang ke Zerubbabel dan para pimpinan dari leluhur itu dan mengatakan kepada mereka, “Biarlah kami ikut membangun bersama kamu, karena kami mencari Elohim-mu seperti yang kamu lakukan. Dan kami mengorbankan korban sembelihan bagi DIA sejak masa Esarhaddon penguasa Ashshur [Syria], yang membawa kami kesini.”
3 Tetapi Zerubbabel dan Yeshua dan sisa para pemimpin leluhur dari Yisra’el mengatakan kepada mereka, ‘’Itu bukan untuk kamu tetapi untuk kita untuk membangun Rumah Elohim kita, tetapi kita sendiri yang membangun untuk יהוה Elohim Yisra’el, seperti Penguasa Koresh penguasa Persia telah memerintahkan kita.”
4 Dan terjadilah bahwa orang-orang di tanah [negeri] itu melemahkan pekerjaan orang-orang Yahudah dan mengganggu mereka di bangunan mereka,
5 dan mempekerjakan pengacara untuk melawan mereka guna menggagalkan rencana-rencana mereka sepanjang masa pemerintahan Koresh penguasa Persia, bahkan sampai masa pemerintahan penguasa Dareyawesh [Darius] di Persia.

Dua tahun kemudian, Penguasa [raja] Koresh digantikan oleh raja Ahashwerosh, dan/atau Artaxerxes. Orang Samaria menulis kepada dia, mengatakan bahwa jika dia mengizinkan orang Yahudi membangun kembali Bait Suci mereka, mereka akan segera berusaha untuk melepaskan diri dari pemerintahan-nya. Dengan keyakinan pernyataan mereka, Ahashwerosh kemudian memberi perintah bahwa orang Samaria harus menghentikan pembangunan Bait Suci dengan cara apa pun yang diperlukan: bahkan dengan kekerasan.

6 Dan dalam pemerintahan Ahashwerosh, di mulai pemerintahan-nya, mereka menulis suatu tuduhan melawan penduduk Yahudah dan Yerushalayim.
7 Dan pada masa Artahshashta, Bishlam, Mithredath, Tabe’el, dan sisa dari sahabat-sahabat mereka menulis kepada Artahshashta penguasa Persia. Dan surat itu ditulis dalam tulisan Aramaic, dan diterjemahkan dalam bahasa Aramaic.
8 Rehum gubernur dan Shimshai penulis [orang terpelajar] menulis sebuah surat menentang Yerushalayim kepada Penguasa Artahshashta maka:
9 Rehum gubernur, dan Shimshai penulis, dan sisa dari sahabat-sahabat mereka – para hakim, dan para utusan, para konsul, para pejabat, orang-orang Erek, dan Babel, dan Shushan, Deha, Elam,
10 dan sisa dari bangsa-bangsa bahwa Osnappar agung dan bangsawan itu mengambil ke pembuangan dan menempatkan di kota-kota Shomeron [Samaria] dan sisanya di seberang Sungai. Dan sekarang,
11 ini adalah salinan [copy] dari surat itu yang mereka kirim kepada dia, Penguasa Artahshashta dari pelayan-mu orang-orang di seberang Sungai itu. Dan sekarang,
12 biarlah itu diketahui untuk penguasa bahwa orang-orang Yahudi yang datang dari kamu telah datang kepada kita di Yerushalayim, dan membangun pemberontakan dan kejahatan kota, dan sedang menyelesaikan temboknya dan memperbaiki pondasi-pondasinya.
13 Sekarang biarkan itu sekarang diketahui oleh penguasa bahwa, jika kota ini dibangun dan penyelesaian tembok itu, mereka tidak akan membayar pajak, cukai, atau tol, dan menyebabkan pendapatan penguasa menderita kerugian.
14 Sekarang, karena kita sudah makan garam dari istana, tidak pantas bagi kita untuk melihat rasa malu penguasa. Oleh karena itu kita telah mengirim dan menginformasikan penguasa itu,
15 sehingga pencarian dilakukan dalam buku catatan dari para leluhur-mu, dan kamu menemukan dalam buku catatan, dan mengetahui, bahwa kota ini adalah kota pemberontak, dan menyebabkan kerugian bagi penguasa-penguasa dan provinsi-provinsi. Dan pemberontakan yang mengacaukan sejak zaman dahulu, yang menyebabkan kota ini dihancurkan.
16 Kita menginformasikan kepada penguasa itu bahwa jika kota ini dibangun kembali dan tembok-temboknya diselesaikan, maka kamu tidak memiliki bagian di seberang Sungai.
17 Penguasa itu mengirim sebuah berita: Kepada Rehum gubernur itu, dan Shimshai penulis itu, kepada sisa sahabat-sahabat mereka yang tinggal di Shomeron [Samaria], dan yang tersisa di seberang Sungai. Damai! Dan sekarang,
18 surat yang kamu kirim kepada kami telah dibaca dengan jelas di hadapan-ku.
19 Dan aku membuat keputusan itu, dan pencarian telah dilakukan, dan itu ditemukan bahwa kota ini di masa lampau telah mengangkat dirinya sendiri melawan penguasa, dan pemberontakan serta pemberontak itu telah terjadi di dalamnya.
20 Dan penguasa yang sangat berkuasa itu telah menguasai Yerushalayim, yang telah memerintah atas semua yang ada di seberang Sungai. Dan pajak, cukai, dan tol dibayarkan kepada mereka.
21 Sekarang, buatlah suatu keputusan untuk membuat orang-orang ini berhenti, dan bahwa kota ini tidak akan dibangun sampai aku mengeluarkan perintah itu.
22 Dan waspadalah kelalaian untuk melakukan ini. Mengapa kerusakan itu harus bertambah untuk merugikan penguasa-penguasa?
23 Sekarang ketika salinan [copy] surat dari Penguasa Artahshashta dibacakan dihadapan Rehum, dan Shimshai juru tulis itu, dan sahabat-sahabat mereka, segera mereka pergi ke Yerushalayim melawan orang Yahudi, dan membuat mereka berhenti dengan kekuasaan dan kekuatan.
24 Kemudian pekerjaan dar Rumah Elah [Elohim] yang berada di Yerushalayim berhenti, dan itu berhenti sampai tahun kedua masa pemerintahan Dareyawesh [Darius] penguasa Persia.

Sekarang kita memahami sejarah yang terjadi sebelum itu, panggung diatur untuk Kitab Esther dimulai.
Kitab Esthher dibuka dengan pengganti raja Koresh, raja Ahashwerosh, mengadakan festival besar yang berlangsung selama seratus delapan puluh hari (enam bulan), di mana dia mengundang para pejabat dari seluruh kerajaan-nya.

Hadassah (Esther) 1: 1-4
1 Dan itu terjadi pada masa Ahashwerosh – dia adalah Ahashwerosh yang memerintah dari Hodu [India] sampai ke Kush [Etiopia], seratus dua puluh tujuh provinsi –
2 pada masa itu, ketika Raja Ahashwerosh bertakhta diatas takhta pemerintahan-nya, yang berada di kastil [istana] Shushan,
3 pada tahun ketiga pemerintahan-nya dia membuat pesta untuk semua para pejabat-nya dan pelayan-pelayannya. Penguasa dari Paras [Persia] dan Madai, para bangsawan dan para pangeran dari provinsi berada di hadapan dia,
4 ketika dia menunjukkan kekayaan pemerintahan-nya yang dihormati dan kemegahan dari keagungan-nya yang luar biasa selama berhari-hari, seratus delapan puluh hari.

Raja Babel sangat kaya. Dia yakin bisa mengadakan pesta besar tanpa harus khawatir tentang biayanya. Namun, bahkan raja kaya biasanya mengadakan pesta hanya untuk memperingati sesuatu yang spesifik. Apa yang begitu penting bagi raja sehingga dia harus merayakannya selama enam bulan penuh? Mari kita ingat bahwa dia baru saja menghentikan upaya pembangunan kembali yang telah dimulai Koresh pendahulunya, ini menggenapi nubuat Yeremia tentang pemulihan Yerusalem. Apakah itu mungkin [apakah kebetulan] alasan mengapa Raja Ahashwerosh mengadakan festival [perayaan] besar seperti itu apakah bahwa dia percaya nubuat Yeremia tentang kembalinya orang-orang Yahudi dari Pengasingan sekarang telah terbukti salah?

Yirmeyahu (Yeremia) 29: 10-14
10 “Karena demikian kata יהוה , Ketika tujuh puluh tahun diselesaikan, di Babel AKU akan mengunjungi kamu dan menetapkan perkataan baik-KU terhadap kamu, untuk membawa kamu kembali ke tempat ini.
11 Karena AKU tahu rancangan-rancangan yang AKU rencanakan bagi kamu, kata יהוה, rancangan damai, bukan kejahatan, untuk memberi kamu suatu pengharapan dan suatu akhir tujuan.
12 Kemudian kamu akan memanggil-KU dan akan datang dan berdoa kepada-KU, dan AKU akan mendengarkan-mu
13 Dan kamu akan mencari AKU dan menemukan AKU, ketika kamu mencari AKU dengan segenap hati-mu.
14 Dan AKU akan ditemukan oleh kamu, kata יהוה, dan AKU akan membalikkan tahanan-mu, dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari semua tempat dimana AKU telah mengemudikan kamu, kata יהוה. Dan AKU akan membawa kamu kembali ke tempat yang dari mana AKU telah mengasingkan kamu.”

Yeremia telah menubuatkan bahwa orang Yahudi akan diasingkan selama tujuh puluh tahun setelah penghancuran Bait Suci pertama. Namun, mungkinkah Raja Ahashwerosh salah percaya bahwa tujuh puluh tahun telah dimulai lebih awal, ketika Raja Nebukadnezar naik takhtanya? Jika demikian, dan Raja Ahashwerosh secara keliru percaya bahwa tujuh puluh tahun nubuat Yeremia sudah lengkap, maka dia akan melihat bahwa dia baru saja menghentikan pemulihan Bait Suci, dan sebagian besar orang Yahudi tetap berada di pembuangan. Mungkinkah ini telah menyebabkan Raja Ahashwerosh percaya bahwa nubuat Yeremia salah, dan bahwa oleh karena itu YHWH Elohim sudah mati? Mungkinkah ini alasan pesta-nya?

Setelah perayaan selama enam bulan, Raja Ahashwerosh mengadakan perayaan lain yang berlangsung selama tujuh hari. Selama perayaan ini, raja menyajikan minuman di bejana [wadah] emas yang berbeda satu sama lain.

Hadassah (Esther) 1: 5-7
5 Dan ketika hari-harinya itu selesai, raja membuat pesta yang berlangsung selama tujuh hari untuk semua orang yang hadir di kastil [istana] Shushan, dari pihak pembesar sampai rakyat kecil, di halaman taman istana raja.
6 Permadani putih dan biru diikat dengan tali-tali linen dan ungu pada pilar-pilar perak dan tiang-tiang marmer – sofa-sofa itu terbuat dari emas dan perak di atas trotoar mosaik dari pualam, marmer, ibu-mutiara, dan marmer hitam.
7 Dan mereka menyajikan minuman dari bejana-bejana [wadah] emas, bejana-bejana itu berbeda satu sama lain, dengan bermacam-macam anggur kerajaan, sesuai perintah raja.

Jika ini bejana-bejana [alat2] dari Bait Suci yang sama yang digunakan Raja Belshashar sewaktu mengadakan pesta sebelumnya (di atas), maka tujuan Raja Ahashwerosh mungkin adalah untuk merayakan terakhir dari orang-orang Yahudi sebagai orang yang dikhususkan untuk YHWH, dan merendahkan bejana-bejana [alat2] Bait Suci. Jika demikian, YHWH tidak mengakhiri kehidupan Raja Ahashwerosh seperti yang telah DIA lakukan terhadap Raja Belshashar. Bahkan, YHWH mempunyai sedikit ironis keadilan puitis dalam pikiran, karena meskipun dia seorang anti-Semit, Raja Ahashwerosh segera menikahi Esther orang Yahudi, dan sultan Darius orang Persia melalui diri-nya [Esther].

Karena mabuk dengan anggur, Raja Ahashwerosh memanggil istri-nya yang cantik, Washti (yang namanya berarti, “Dan minum”), untuk memamerkan sosok kecantikan-nya kepada para pemimpin lain di wilayahnya. Washti menolak untuk direndahkan seperti itu; tetapi ini hanya kemarahan Raja Ahashwerosh, yang mulai mencari pengganti ratu-nya.

Hadassah (Esther) 2: 1-4
1 Setelah kejadian-kejadian ini, ketika kemarahan Raja Ahashwerosh telah berhenti, dia ingat Washti, apa yang telah dia lakukan, dan apa yang telah diputuskan terhadap-nya.
2 Kemudian penguasa pelayan-pelayan itu yang hadir bersama-nya berkata, “Biarkan gadis-gadis muda yang cantik dicari untuk raja itu,
3 dan biarkan raja yang menunjuk para pejabat di seluruh provinsi pemerintahan-nya, dan membiarkan mereka mengumpulkan semua gadis-gadis muda yang cantik di kastil Shushan, ke tempat balai wanita, di bawah tangan Hege sida-sida raja [laki yang dikebiri], wali dari wanita, untuk memberikan persiapan mereka.
4 “Dan biarlah para wanita muda yang menyenangkan raja menjadi permaisuri menggantikan Washti.” Dan kata itu menyenangkan raja, dan dia melakukannya.

Masuk dalam Mordekai, dia seorang Yahudi dari suku Benyamin, yang dipercaya oleh beberapa ahli terkait dengan Raja Shaul, putra Kish; dan juga masuk dalam putri angkat-nya yang cantik, Hadassah, juga disebut Esther (yaitu, Ishtar). Mordekai membawa Esther ke istana raja, dan menugaskan-nya untuk tidak memberi tahu siapa pun bahwa dia orang Yahudi.

Hadassah (Esther) 2: 5-11
5 Di kastil Shushan ada seorang pria tertentu, seorang Yahudi yang namanya adalah Mordekai putra Ya’ir, putra Shim’i, putra Qish, seorang suku Binyamin,
6 yang diasingkan dari Yerushalayim dengan para tawanan yang telah diasingkan dengan raja Yekonyah dari Babel telah diasingkan.
7 Dan terjadilah bahwa Mordekai yang membesarkan Hadassah, yaitu Ester, anak perempuan dari paman-nya, karena dia tidak mempunyai lagi ayah maupun ibu. Wanita muda itu cantik dan berpenampilan baik. Dan ketika ayah dan ibu-nya meninggal dunia, Mordekai mengambil dia sebagai anak perempuan-nya sendiri.
8 Dan terjadilah, ketika perintah dan keputusan raja didengar, dan ketika banyak wanita muda dikumpulkan di benteng Shushan, di bawah pengawasan Hegai, Ester itu juga, dibawa ke istana raja, di bawah pengawasan Hegai, penjaga dari para wanita.
9 Dan wanita muda itu [Ester] menyenangkan dia, dan Ester menerima kebaikan dari dia. Jadi dia buru-buru memberikan persiapan dan bagian-nya, dan memberi Ester tujuh pelayan wanita pilihan dari istana raja. Dan dia memindahkan Ester dan pelayan wanita-nya ke rumah para wanita yang terbaik.
10 Ester tidak memberitahukan orang-orang-nya atau kerabat-nya, karena Mordekai telah memerintahkan dia supaya itu tidak diketahui.
11 Dan setiap hari Mordekai berjalan di depan halaman tempat tinggal para wanita, untuk mempelajari kesejahteraan Ester dan apa yang dilakukan untuk dia.

Menurut standar dunia, orang-orang Yahudi tidak pernah lebih baik. Mordekai adalah pejabat tinggi pemerintah, dan putri-nya akan menjadi ratu kerajaan paling berkuasa di dunia. Seperti yang akan kita lihat di bawah ini, raja akan mengumumkan suatu perayaan [festival] dalam nama Esther (yaitu, Ishtar / Easter). Namun jika Mordekai dan Esther benar-benar orang Yahudi yang baik, maka mengapa tidak ada dari mereka yang kembali ke Tanah Israel ketika YHWH telah memberi mereka kesempatan di bawah Raja Koresh (Persia)? Dan mengapa Mordekai bahkan mempertimbangkan membiarkan putri-nya menikahi seorang pagan anti-Semit seperti Raja Ahashwerosh? Dan mengapa dia menyetujui itu? Mengapa memang, terutama mengingat bahwa Esther bahkan tidak merasa aman membeberkan kewarganegaraan-nya.

Hadassah (Esther) 2: 16-20
16 Dan Ester dibawa ke Pangeran Ahashwerosh, ke istana-nya, pada bulan ke sepuluh, yang merupakan bulan Tebeth, pada tahun ketujuh masa pemerintahan-nya.
17 Dan raja itu mencintai Ester lebih dari semua wanita, dan dia [Ester] mendapatkan belas kasih dan kebaikan di mata raja lebih dari semua gadis. Dan dia meletakkan mahkota kerajaan di atas kepala Ester dan menjadikan dia sebagai ratu pengganti Washti.
18 Dan raja mengadakan pesta besar, Pesta Ester, untuk semua para pejabat dan para pelayan raja. Dan dia mengumumkan suatu pengumuman di provinsi-provinsi dan memberikan hadiah sesuai dengan kekayaan raja.
19 Dan ketika para gadis berkumpul untuk kedua kalinya, Mordekai duduk di dalam gerbang raja.
20 Ester tidak memberitahukan kerabat-nya dan orang-orangnya, seperti yang diperintahkan Mordekai kepada dia, karena Ester mematuhi perintah Mordekai ketika dia dibesarkan oleh-nya.

Mordekai duduk di dalam gerbang raja; dan, suatu hari, ketika dia duduk di sana dia mendengar dua penjaga istana merencanakan untuk membunuh Raja Ahashwerosh. Mordekai memberi tahu Esther, dan dia memberi tahu suami-nya sang raja, dan kesetiaan Mordekai kemudian dicatat dalam kronik [sejarah / catatan rentetan kejadian] kerajaan.

Hadassah (Esther) 2: 21-23
21 Pada hari-hari itu, ketika Mordekai duduk di dalam gerbang raja, dua dari kasim [sida-sida] raja, Bigthan dan Teresh, penjaga pintu, marah dan berusaha untuk menaruh tangan [membunuh] pada Pangeran Ahashwerosh.
22 Dan masalah ini diketahui oleh Mordekai, yang memberi tahu Permaisuri Ester, dan Ester berbicara kepada raja dalam nama Mordekai.
23 Dan ketika masalah itu ditelusuri, sudah dipastikan, dan keduanya digantung di atas kayu. Dan itu ditulis dalam buku sejarah di hadapan raja.

Anehnya, bagaimanapun, Mordekai tidak dihargai. Raja-raja mengandalkan tips [kabar rahasia] dari pokok persoalan mereka untuk tetap hidup aman, dan mempertahankan kekuasaan mereka. Namun untuk beberapa alasan, raja tidak pernah memberi imbalan penghargaan kepada Mordekai untuk informasinya.
Hingga kini, alur cerita bukan merupakan salah satu yang di khususkan [suci], tetapi perilaku najis [tidak senonoh]. Hanya 42.000 dari jutaan orang Yahudi yang tinggal di Babel telah memilih untuk kembali pulang ke tanah YHWH ketika mereka memiliki kesempatan untuk melakukannya. Sebaliknya, sebagian besar orang Yahudi, termasuk pahlawan dan pahlawan wanita dalam cerita kita, tetap tinggal di Babel. Mereka kawin silang dengan orang-orang lokal, dan bahkan bersiap untuk menikah dengan garis keturunan kafir (kerajaan). Namun untuk semua perilaku kenajisan ini, Mordekai tidak pernah kehilangan identitas-nya sebagai orang Israel. Dalam kitab Hadassah [Esther] Bab Tiga, Mordekai bahkan menolak untuk sujud di hadapan seorang pejabat tinggi pemerintah bernama Haman, mungkin karena dia keturunan dari Agag, raja Amalek.

Hadassah (Esther) 3: 1-7
1 Setelah peristiwa-peristiwa ini, Pangeran Ahashwerosh mengangkat Haman, putra Hammedatha Agagite, dan mengagungkan dia dan mendudukkan dia lebih tinggi dari semua anak pangeran bersama-nya.
2 Dan semua pelayan-pelayan raja yang berada di gerbang raja itu membungkuk badan dan menghormat kepada Haman, karena demikian raja telah memerintahkan tentang dia. Tetapi Mordekai tidak akan tunduk atau bersujud.
3 Dan pelayan-pelayan raja yang berada di gerbang raja berkata kepada Mordekai, “Mengapa kamu tidak mematuhi perintah raja?”
4 Dan terjadilah, ketika mereka berbicara kepada dia setiap hari dan dia tidak mau mendengarkan mereka, maka mereka memberitahu Haman, untuk melihat apakah kata-kata Mordekai akan bertahan — karena dia telah mengatakan kepada mereka bahwa dia adalah Yahudi.
5 Dan ketika Haman melihat bahwa Mordekai tidak membungkukan badan atau bersujud, Haman sangat marah.
6 Tapi itu adalah penghinaan di mata Haman dan Mordekai akan dibunuh, karena mereka telah memberitahu Haman tentang orang-orang Mordekai. Oleh karena itu, Haman berusaha menghancurkan semua orang Yahudi yang berada di seluruh masa pemerintahan Ahashwerosh, orang-orang Mordekai.
7 Pada bulan pertama, yaitu bulan Nisan, pada tahun kedua belas dari Pangeran [raja] Ahashwerosh, seseorang memberikan peran [mennamakan] Pur – yaitu, nasib [takdir] – dihadapan Haman dari hari ke hari, dan dari bulan ke bulan Adar.

Meskipun nama YHWH tidak pernah disebutkan dalam Kitab Esther, dan meskipun Mordekai mungkin tidak membuat dirinya terpisah sepenuhnya, Mordekai masih menganggap dirinya sebagai orang Yahudi. Sama seperti Raja Sha’ul bin Kish telah membunuh Agag, raja Amalek (Satu Samuel 15), Mordechai, dari keluarga Kish, menolak untuk bersujud di hadapan putra seorang Amalek. Hal ini Haman dipenuhi dengan kemarahannya sehingga dia memutuskan dia tidak puas hanya untuk menghancurkan Mordekai, tetapi semua orang Yahudi di kekaisaran.

Hadassah (Esther) 3: 8-11
8 Haman kemudian memberitahu Pangeran Ahashwerosh, “Ada orang-orang tertentu yang terpisah-pisah dan tersebar di antara masyarakat di semua provinsi pemerintahan anda, yang Hukumnya dibedakan dari semua orang, dan mereka tidak melakukan hukum raja. Karena itu bukan kepentingan hukum raja untuk membiarkan mereka tetap.
9 “Jika itu menyenangkan raja, biarkan surat keputusan ditulis untuk memusnahkan mereka, dan biar aku membayar sepuluh ribu kikar perak ke tangan orang-orang yang melakukan pekerjaan itu, untuk membawanya ke dalam perbendaharaan raja.”
10 Dan raja mengambil cincin meterai dari tangan-nya dan memberikan itu kepada Haman, putra Hammedatha Agagite, musuh orang-orang Yahudi.
11 Dan raja berkata kepada Haman, “Perak dan orang-orang itu diserahkan bagi kamu, untuk dilaksanakan dengan mereka seperti yang kamu pandang baik.”

Tidak lama sebelumnya ini, situasinya tampak sangat baik bagi orang-orang Yahudi, setidaknya bagi standar dunia. Namun, sekarang tampaknya sangat buruk. Raja Ahashwerosh yang pertama telah memerintahkan orang-orang Yahudi di Israel untuk berhenti membangun kembali Bait Suci, dan sekarang dia menyetujui pemusnahan semua orang Yahudi. Bahkan, dia sepenuhnya setuju, karena biasanya ketika seorang raja memberikan bantuan untuk keputusan, dia dengan hati-hati meninjau undang-undang sebelum menempatkan segel meterai di atasnya. Namun, dalam kasus ini, hanya setelah mendengar Haman menyarankan bahwa orang Yahudi harus dibunuh, Raja Ahashwerosh menyerahkan cincin meterai kepadanya. Jadi, sehari sebelum Paskah, pada hari ketiga belas pada bulan pertama, perintah raja keluar bahwa semua orang Yahudi harus dibantai sebelas bulan kemudian, pada hari ketiga belas dari bulan kedua belas.

Hadassah (Esther) 3: 12-15
12 Dan para ahli tulis raja dipanggil pada hari ketiga belas bulan pertama, dan sebuah surat keputusan ditulis sesuai dengan semua yang diperintahkan Haman – kepada para raja muda [wakil raja] dari raja, dan kepada para gubernur yang menguasai setiap provinsi, dan para pejabat dari semua orang, untuk setiap provinsi menurut tulisannya, dan untuk setiap orang dalam bahasa mereka. Itu ditulis dalam nama Pangeran Ahashwerosh, dan disegel dengan cincin meterai raja itu.
13 Dan surat-surat itu dikirim oleh para pelari ke semua provinsi raja, untuk mengucilkan, untuk membunuh, dan untuk menghancurkan semua orang Yahudi, baik muda dan tua, anak-anak kecil dan wanita, dalam satu hari, pada hari ketiga belas dari bulan kedua belas, yang merupakan bulan Adar, dan menjarah harta benda mereka.
14 Satu salinan tulisan itu, yang akan dibuat undang-undang di setiap provinsi, diterbitkan untuk semua orang, agar siap untuk hari itu.
15 Para pelari keluar, bergegas oleh perintah raja, dan surat keputusan itu diberikan di benteng Shushan. Sang raja dan Haman kemudian duduk untuk minum, tetapi kota Shushan dalam kebingungan.

Setelah mendengar keputusan itu, Mordekai melakukan sesuatu yang tidak masuk akal bagi pikiran natural atau kedagingan (tetapi yang hanya masuk akal dalam spiritual): dia mengenakan kain karung, dan pergi ke tengah-tengah kota, untuk menangis.

Hadassah (Esther) 4: 1-4
1 Dan Mordekai mengetahui semua yang telah dilakukan, dan Mordekai merobek pakaiannya dan mengenakan kain kabung dan abunya, dan pergi ke tengah-tengah kota, dan berteriak dengan tangisan yang keras dan kepahitan.
2 Dan dia naik ke depan gerbang raja, karena tidak ada yang bisa memasuki gerbang raja mengenakan kain karung.
3 Dan di setiap provinsi di mana perintah dan dekrit [surat keputusan] raja itu datang, ada kedukaan besar di antara orang-orang Yahudi, dan berpuasa, dan menangis, dan meratap. Dan banyak yang terbaring dalam karung dan abu.
4 Dan Ester wanita muda dan para sida-sida [kasim=yg dikebiri] datang dan memberitahu dia [Ester], dan permaisuri itu sangat sedih, dan mengirim pakaian ke Mordekai untuk dipakai, dan mengambil kain karung dari-nya, tetapi dia menolak.

Para rabbi mengajarkan bahwa Festival Purim benar-benar tentang pertobatan, dan mempercayai YHWH daripada mempercayai tangan kanan kita sendiri. Sampai saat ini, sementara Mordekai pada dasarnya tetap setia kepada orang-orangnya, dia juga telah berada ‘di dunia.’ Dia tidak menghargai tanah YHWH, atau bait suci-Nya, tetapi telah memilih untuk tetap berada di pembuangan, dalam pelayanan pemerintahan anti-Semit, bahkan menyetujui putri-nya untuk menikahi seorang kaisar, anti-Semit. Namun, sekarang kaisar-nya memutuskan bahwa dia dan bangsa-nya akan dimusnahkan, Mordekai berubah. Dia menyadari dia tidak mungkin menyelamatkan dirinya sendiri dengan tangan kanan-nya, dan karena itu perilaku-nya mencerminkan pengetahuan ini. Bahkan melakukan hal yang “masuk akal” dengan pergi dan berbicara dengan putri-nya sebagai ratu, Mordekai mengenakan kain karung sehingga dia tidak bisa masuk ke istana kerajaan. Kemudian dia berteriak di jalan-jalan, bahkan menolak untuk mengenakan pakaian biasa (yang akan memungkinkan dia untuk berbicara dengan putri-nya secara langsung). Meskipun nama YHWH tidak pernah disebutkan, tampaknya jelas bahwa Mordekai hanya tahu tangan YHWH dapat menyelamatkan mereka.

Perilaku Mordekai tidak masuk akal bagi pikiran natur [kedagingan]; tetapi dalam istilah Kitab Suci, Mordekai mulai masuk akal. Dia berpakaian sedemikian rupa untuk membuat-nya sangat jelas bahwa dia menyadari bahwa dia tidak dapat menyelamatkan diri-nya sendiri atau rakyat-nya dengan kekuasaan dan kekuatan-nya sendiri. Sebaliknya, dia menunjukkan bahwa kehidupan-nya dan kehidupan rakyat-nya sepenuhnya bergantung pada bantuan YHWH yang tak berdaya: dan itulah pokok utamanya. Namun, kita harus memperhatikan bahwa begitu Mordekai telah melakukan itu dia terus melakukan apa yang dia bisa, mengirim pesan kepada Ester melalui salah satu kasim [sida-sida].

Hadassah (Esther) 4: 5-9
5 Dan Ester memanggil Hathak, salah satu kasim [sida] raja yang telah ditunjuknya untuk menemui dia [Ester] , dan memberi perintah kepada-nya tentang Mordekai, untuk mempelajari apa yang terjadi dan mengapa ini.
6 Dan Hathak pergi ke Mordekai, ke tempat terbuka di kota itu, di depan gerbang raja.
7 Dan Mordekai memberitahu dia semua yang menimpa-nya, dan semua tentang perak yang dijanjikan Haman untuk dibayarkan ke dalam perbendaharaan raja untuk menghancurkan orang-orang Yahudi.
8 Dan dia [Mordekai] memberi-nya salinan dari surat keputusan tertulis untuk menghancurkan mereka, yang diberikan di Shushan, untuk menunjukkan itu kepada Ester dan menjelaskan itu kepada Ester, dan menyuruh Ester untuk pergi ke raja untuk memohon kepada dia [raja], dan memohon pembelaan dihadapan dia untuk rakyat-nya [orang Yahudi].
9 Dan Hathak datang dan menceritakan kepada Ester perkataan-perkataan dari Mordekai.

Esther menjawab bahwa dia tidak dapat pergi menemui raja, karena mereka yang datang ke hadapannya tanpa undangan harus dihukum mati, kecuali jika raja mengambil tindakan untuk tetap melakukan eksekusi dengan mengulurkan tongkat kerajaannya.

Hadassah (Esther) 4: 10-12
10 Dan Ester berbicara kepada Hathak, dan memberi dia perintah untuk Mordekai,
11 “Semua pelayan-pelayan raja dan orang-orang dari provinsi raja tahu bahwa setiap pria atau wanita yang pergi masuk ke pengadilan pusat kepada raja, yang tidak dipanggil, dia mempunyai hanya satu hukum: untuk dihukum mati, kecuali orang yang kepada-nya raja mengulurkan tongkat emas kerajaan, dia yang kemudian akan hidup. Tetapi aku belum dipanggil untuk datang ke raja tiga puluh hari ini, ”
12 Dan mereka menyatakan kepada Mordekai kata-kata Ester.

Mordekai menjawab bahwa Ester harus menyadari bahwa dia tidak akan bertahan karena hanya dia menikah dengan raja. Kemudian Mordekai mengingatkan-nya bahwa YHWH menentukan lebih dulu [mentakdirkan] semua hal, dan bermaksud bahwa YHWH dapat menjadikan dia ratu hanya supaya dia dapat memainkan peran-nya dalam penyelamatan YHWH dari krisis saat ini.

Hadassah (Esther) 4: 13-14
13 Dan Mordekai memerintahkan mereka untuk menjawab Ester, “Jangan berpikir di dalam diri-mu untuk melarikan diri dalam istana raja sama seperti semua orang-orang Yahudi lainnya.
14 “Karena jika kamu terus sama sekali diam pada saat ini, bantuan dan pembebasan akan muncul untuk orang Yahudi dari tempat lain, sementara kamu dan rumah ayah-mu binasa. Dan siapa tahu apakah kamu telah datang ke pemerintahan pada waktu seperti ini? “

Esther menjawab bahwa Mordekai harus memerintahkan semua orang Yahudi di seluruh Kekaisaran untuk tidak makan atau minum selama tiga hari dan tiga malam, yang, luar biasa, tampaknya berarti mereka akan berpuasa pada hari Paskah (meskipun Torah memerintahkan Israel untuk mengambil bagian anak domba Paskah pada hari itu). Kemudian dia akan pergi ke Raja Ahashwerosh; dan jika dia binasa, maka dia akan binasa.

Hadassah (Esther) 4: 15-17
15 Dan Ester memerintahkan untuk membalas ke Mordekai,
16 “Pergilah, kumpulkan semua orang Yahudi yang ada, di Shushan, dan berpuasa untuk-ku, dan jangan makan atau minum selama tiga hari, malam atau siang. Aku juga, dan semua wanita muda orang-ku akan berpuasa dengan cara yang sama, maka aku akan pergi ke raja, yang bertentangan dengan hukum. Dan jika aku harus binasa, maka binasalah aku! ”
17 Mordekai kemudian pergi dan melakukan sesuai dengan semua yang Ester perintahkan kepada-nya.

Sekali lagi, para rabbi akan berpendapat bahwa dengan menyerukan agar seluruh Israel berpuasa pada hari Paskah (dan juga dengan berpuasa sendiri), Esther juga membuktikan pemahaman-nya yang benar-benar bergantung mereka semua pada bantuan YHWH. Tidak hanya Israel akan melanggar Torah, tetapi biasanya seorang pengantin wanita juga akan makan dan minum sebelum pergi untuk menghadap seorang raja yang memilih-nya karena kecantikan-nya, supaya kelihatan bagus. Namun, dengan berpuasa tiga hari dia tidak akan terlihat bagus; dan semua nasib mereka akan berada di tangan YHWH.

Setelah berpuasa dan berdoa, Ester memasuki hadirat raja pada hari ketiga. Raja, menyadari bahwa dia tidak akan mempertaruhkan nyawa-nya untuk para penonton kecuali itu memang benar-benar penting, permintaan dia mengapa dia datang. Dia menunda, meminta raja untuk datang ke perjamuan anggur sebagai alternatif, mungkin untuk membuat dia [raja] dalam suasana hati yang lebih baik, dan membuatnya lebih menyenangkan. Menariknya, Ester juga meminta raja untuk membawa Haman, yang dia lakukan.

Hadassah (Esther) 5: 1-8
1 Dan terjadi pada hari ketiga Ester mengenakan pakaian kerajaan dan berdiri di pelataran dalam istana raja, di depan rumah raja, sementara raja duduk di singgasana kerajaan-nya di rumah kerajaan, di seberang pintu masuk rumah.
2 Dan terjadilah, ketika raja melihat Permaisuri Ester berdiri di pelataran, bahwa dia mendapatkan kebaikan di mata-nya, dan raja mengulurkan kepada Ester tongkat emas yang ada di tangan-nya. Dan Ester mendekat dan menyentuh bagian atas tongkat kerajaan itu.
3 Dan raja berkata kepada dia, “Ada apa, Permaisuri Ester, dan apa permintaan-mu? Hingga setengah dari kerajaan-ku, dan itu diberikan kepada Anda!”
4 Dan Ester menjawab, “Jika itu menyenangkan raja, mohon raja dan Haman datang hari ini ke pesta yang telah aku persiapkan untuk-nya.”
5 Dan raja berkata, “Bisakah Haman sekarang ini juga, untuk melakukan seperti yang Ester katakan,” Kemudian raja dan Haman pergi ke pesta yang Ester telah persiapkan.

Pada pesta anggur, masih menyadari bahwa Ester tidak akan mempertaruhkan nyawanya dengan memasuki kehadirannya kecuali dia merasa itu benar-benar penting, Raja Ahashwerosh bertanya lagi kepada Ester apa yang dia inginkan.

6 Dan raja berkata kepada Ester di pesta anggur, “Apakah permohonan Anda? Dan itu diberikan kepada Anda. Dan apakah permintaan Anda? Hingga setengah kekuasaan-ku, dan itu dilakukan!”
7 Dan Ester menjawab dan berkata, “Permohonan dan permintaan-ku adalah ini:
8 “Jika aku mendapatkan kebaikan di mata raja, dan jika itu menyenangkan raja untuk memberikan permohonan dan melakukan permintaan-ku, maka mohonlah raja dan Haman datang ke pesta yang aku buat untuk mereka, dan besok aku akan melakukan sesuai dengan perkataan raja.”

Masih tidak menyadari bahwa Ratu Ester adalah seorang Yahudi, dan masih tidak menyadari bahwa dia [Ester] berusaha untuk membatalkan rencana jahat-nya [Haman], Haman meninggalkan pesta anggur-nya dengan semangat tinggi. Namun, saat bertemu Mordekai di gerbang raja, Mordekai masih menolak untuk tunduk pada-nya. Melambaikan tangan pada istri-nya, istri-nya menyarankan agar Haman membuat tiang gantungan kira-kira lima puluh hasta (sekitar tujuh puluh lima kaki) tingginya, yang di atasnya dia menggantungkan Mordekai.

Hadassah (Esther) 5: 9-14
9 Haman saat itu pergi keluar dengan bergembira dan dengan hati senang. Tetapi ketika Haman melihat Mordekai di gerbang raja, dan bahwa dia tidak berdiri atau rasa getar di hadapan-nya, dia dipenuhi dengan amarah terhadap Mordekai.
10 Tetapi Haman menahan diri, lalu datang ke rumah-nya, lalu dia mengirim dan memanggil orang-orang yang dikasihi-nya dan Zeresh, istri-nya.
11 Dan Haman menceritakan kepada mereka kekaguman akan kekayaan-nya, dan banyak putra-putranya. dan semua yang dipromosikan raja kepada-nya, dan bagaimana dia meninggikan dia di atas para pejabat dan para pelayan kerajaan.
12 Dan Haman berkata, “Lagi pula Ester, Permaisuri itu tidak membiarkan seorang pun selain aku datang bersama raja ke pesta yang dia siapkan. Dan besok aku juga diundang oleh-nya, bersama dengan raja.
13 “Tapi semua ini tidak cocok untuk-ku, selama aku melihat Mordekai, orang Yahudi itu, duduk di gerbang raja.”
14 Jadi, istrinya, Zeresh dan semua orang yang dicintai-nya berkata kepada dia, “Biarlah tiang kayu itu dibuat, setinggi lima puluh ammah [hasta], dan pada pagi hari berbicaralah kepada raja bahwa Mordekai digantung di sana. Dan pergilah dengan raja ke pesta itu, bersukacitalah.” Dan kata itu membuat Haman senang, dan tiang kayu itu dibuatnya.

Sekali lagi, nama YHWH tidak pernah disebutkan dalam Kitab Ester, namun serangkaian keajaiban dari kejadian yang tidak kebetulan terjadi yang hanya bisa dikoordinirkan dari tempat yang diatas. Malam sebelum perjamuan, Raja Ahashwerosh tidak bisa tidur. Anehnya, dia memerintahkan catatan rentetan kejadian [kronik] kerajaan untuk dibacakan kepada-nya, dimana dia menemukan bahwa tidak ada yang dilakukan untuk menghormati Mordekai setelah dia menempatkan dirinya dalam risiko dengan memperingatkan raja rencana untuk membunuh dia.

Hadassah (Esther) 6: 1-12
1 Pada malam itu, raja tidak bisa tidur, dan dia memerintahkan untuk membawa buku catatan sejarah. Dan itu dibacakan di hadapan raja.
2 Dan ditemukan tertulis bahwa Mordekai telah memberi tahu Bigthana dan Teresh, dua kasim [sida-sida] raja, penjaga pintu yang berusaha untuk membunuh Raja Ahashwerosh.
3 Kemudian raja berkata, “Apa pentingnya atau kemegahannya yang telah dilakukan kepada Mordekai untuk ini?” Dan pelayan-pelayan raja yang mengikuti dia berkata, “Tidak ada sesuatupun yang telah dilakukan untuk-nya.”

Apa yang menyebabkan seorang raja tidak bisa tidur? Kitab Ester tidak memberi tahu kita alasannya, tetapi lebih mengharuskan kita untuk ‘membaca yang tersirat.’ Raja bergantung pada ‘informasi orang dalam’ untuk mempertahankan kekuasaan dan kontrol, dan sumber-sumber tradisional mengatakan kepada kita bahwa raja mungkin khawatir karena rakyatnya telah berhenti memberinya informasi. Mungkin raja bertanya pada dirinya sendiri mengapa itu terjadi, dan telah berkonsultasi dengan kronik-nya dalam upaya untuk menemukan alasannya; dan bahwa ketika memeriksa kronik-kronik, raja menyadari bahwa tidak ada yang dilakukan untuk menghormati Mordekai karena kesetiaannya? Ini akan menimbulkan masalah serius, karena seandainya orang-orang beralasan bahwa tidak berguna berarti untuk memperingatkan raja untuk berkomplot melawan hidup-nya (karena hanya ada risiko, dan tidak ada penghargaan), itu mungkin menyebabkan kejatuhan-nya, dan bahkan kematian-nya. Jika itu masalahnya, maka solusi terbaik adalah raja segera melakukan demonstrasi di depan umum bahwa itu hanya pengawasan; dan bahwa Raja Ahashwerosh benar-benar bermaksud memberi penghargaan kepada mereka yang mengambil risiko atas nama-nya.

4 Dan raja berkata, Siapa yang ada di pelataran? “Sekarang Haman telah datang di pelataran luar istana raja untuk berbicara kepada raja untuk menggantung Mordekai di atas kayu gantungan yang telah dia persiapkan untuk-nya.
5 Dan pelayan-pelayan raja berkata kepada-nya, “Lihat, Haman berdiri di pelataran.” Dan raja berkata, “Biarkan dia masuk.”
6 Dan ketika Haman masuk, raja bertanya kepada dia, “Apa yang harus dilakukan terhadap orang yang raja berkenan untuk menghargainya?” Sekarang Haman berpikir dalam hati-nya, “Siapakah yang akan lebih dihargai oleh raja daripada aku?”
7 Dan Haman menjawab kepada raja, “Untuk orang yang raja berkenan untuk menghargainya,
8 Biarlah jubah kerajaan dibawa yang raja sudah pernah pakai, dan seekor kuda yang pernah ditunggangi raja, dengan lambang [helm] kerajaan diletakkan di atas kepala-nya.
9 “Dan biarlah jubah dan kuda ini diberikan ke tangan salah satu pangeran yang paling mulia dari raja. Biarkan mereka mengenakan pakaian itu kepada orang yang raja berkenan untuk menghargainya. Dan buatlah dia menunggang kuda melalui alun-alun kota, dan nyatakan di hadapan-nya, “Demikianlah hal itu dilakukan pada orang yang raja berkenan untuk menghargainya!”
10 Dan raja berkata kepada Haman, “Cepat, ambil jubah dan kuda itu, seperti yang sudah kamu katakan, dan lakukan itu untuk Mordekai, orang Yahudi yang duduk di gerbang raja. Jangan biarkan perkataan itu gagal dari semua yang kamu telah katakan.”
11 Haman mengambil jubah dan kuda itu, dan mengenakan jubah itu kepda Mordekai dan mengarakan-nya dengan menunggang kuda melintasi alun-alun kota, dan menyatakan di hadapan dia, “Dengan demikian, dilakukan pada orang yang raja berkenan untuk menghargainya.”
12 Kemudian Mordekai kembali ke gerbang raja. Tetapi Haman bergegas ke rumah-nya, berduka dan dengan kepala tertutup.

Sekarang kita juga bisa menduga mengapa Ratu Ester tidak langsung menanyakan pertanyaan Raja Ahashwerosh, meskipun itu cukup penting untuk menjamin mempertaruhkan nyawa-nya. Mungkin dia juga membutuhkan kepastian bahwa permohonan dan permintaan-nya akan didengarkan, mengingat fakta bahwa raja sebelumnya minum dengan Haman. Namun, sekarang dia melihat Mordekai dihormati di depan umum, itu akan sepertinya aman untuk menanyakan pertanyaan-nya.

Hadassah (Esther) 6: 13-14
13 Dan ketika Haman menceritakan kepada istri-nya Zeresh dan semua orang yang dicintai-nya semua yang telah menimpa-nya, orang-orang bijak-nya dan istri-nya Zeresh berkata kepada dia, “Jika Mordekai, yang dihadapan kamu telah mulai jatuh, berasal dari keturunan orang Yahudi, kamu tidak akan menang melawan dia tetapi pasti jatuh di hadapan dia.”
14 Sementara mereka masih berbicara dengan dia, para sida-sida raja itu datang, dan bergegas untuk membawa Haman ke pesta yang Ester telah persiapkan.

Kitab Ester memberi kita banyak petunjuk, tetapi masih meminta kita untuk melakukan pekerjaan sleuthing [melakukan pencarian/penyelidikan dengan cara detektif] untuk diri kita sendiri. Mungkinkah alasan Esther awalnya mengundang Haman ke perjamuan adalah untuk memberi-nya rasa aman yang palsu, sehingga dia [Haman] bisa menjadi terlalu percaya diri, dan menunjukkan beberapa area kelemahan yang bisa dieksploitasi [mendapat manfaat dari sumber daya], untuk menyelamatkan orang-orang Yahudi? Mungkinkah itu apa yang dia [Ester] benar-benar inginkan lebih bisa dilihat pada dia [Haman]? Masih sadar bahwa Ester tidak akan mempertaruhkan nyawa-nya seandainya itu tidak penting, sekali lagi Raja Ahashwerosh bertanya kepada ratu yang dicintainya apa pentingnya itu.

Hadassah (Esther) 7: 1-6
1 Dan raja dan Haman masuk, untuk minum dengan Permaisuri Ester.
2 Dan kemudian pada hari kedua, di pesta anggur, raja berkata kepada Ester, ‘’Apakah permohonan-mu, Permaisuri Ester? Dan itu diberikan untuk Anda. Dan apakah permintaan-mu? Hingga setengah pemerintahan-ku, dan itu diberikan! ”
3 Dan Permaisuri Ester menjawab dan berkata, ”Jika aku menemukan kebaikan di mata Anda, O raja, dan jika itu menyenangkan raja, biarlah hidup-ku diberikan bagi-ku atas permohonan-ku, dan orang-orangku atas permintaan-ku.
4 ”Karena kami telah dijual, orang-orang-ku dan aku, untuk dikucilkan, untuk dibunuh, dan untuk dihancurkan.” Dan jika kami telah dijual sebagai budak laki-laki dan budak perempuan, aku harus tetap diam, meskipun musuh itu tidak mendatangkan kerugian pada raja.”
5 Kemudian Raja Ahashwerosh bertanya kepada Permaisuri Ester, ”Siapa dia, dan di mana dia, yang berniat dalam hati-nya untuk melakukannya?”
6 Dan Ester berkata, “Penentang itu dan musuh itu adalah Haman si jahat ini!” Kemudian Haman ketakutan dihadapan raja dan permaisuri.

Setelah raja secara terbuka menghormati Mordekai, Esther merasa aman mengungkapkan kebangsaan-nya yang sebenarnya, serta alasannya untuk mempertaruhkan nyawa-nya. Dalam batas-batas pribadi festival yang telah dia persiapkan, menjadi jelas bagi raja bahwa Haman berusaha untuk memusnahkan ratu pilihan-nya, serta Mordekai, yang telah mempertaruhkan hidup-nya bagi dia. Ketika Haman mencoba untuk membicarakan jalan keluar dari situasi-nya, segalanya menjadi semakin buruk bagi dia.

Hadassah (Esther) 7: 7-10
7 Dan raja, bangkit dalam kemarahan-nya dari pesta anggur, pergi ke taman istana. Dan Haman tetap di hadapan Permaisuri Ester, memohon belas kasihan untuk hidup-nya, karena dia melihat bahwa kejahatan telah diputuskan terhadap-nya oleh raja.
8 Dan ketika raja kembali dari taman istana ke tempat pesta anggur, Haman jatuh di sofa tempat Ester berada. Kemudian raja berkata, ”Apakah juga untuk mencabuli permaisuri saat aku berada di rumah? ” Ketika kata itu keluar dari mulut raja, mereka menutupi wajah Haman.
9 Dan Harbonah, salah seorang kasim [sida-sida], berkata kepada raja, ”Juga, lihatlah kayu itu, setinggi lima puluh ammah, yang dibuat Haman untuk Mordekai, yang berbicara baik atas nama raja, yang terpancang di rumah Haman.” Dan raja berkata, “Gantung dia di atasnya!’ ‘
10 Dan mereka menggantung Haman di kayu [tiang gantungan] yang telah disiapkannya untuk Mordekai, dan amarah raja mereda.

Kemudian, setelah terungkap kepada raja bahwa Mordekai adalah orang yang mengangkat [membesarkan] ratu, yang dahulu anti-Semit [anti-Israel] raja Ahashwerosh memberikan stempel-nya kepada Mordekai, menjadikan dia sebagai orang kedua dalam kekuasaan kerajaan-nya. Kemudian Ratu Ester memohon raja dengan air mata untuk menyelamatkan hidup-nya, dan nyawa rakyat-nya.

Hadassah (Esther) 8: 2-8
2 Dan raja mengambil cincin meterai-nya, yang dia telah ambil dari Haman, dan memberikan itu kepada Mordekai. Dan Ester menunjuk Mordekai mengatasi rumah Haman.
3 Dan Ester berbicara lagi dengan raja, lalu bersujud pada kaki-nya dan memohon kepada dia dengan air mata untuk mengakhiri kejahatan Haman orang Agag itu, dan komplotan-nya yang telah dia rencanakan melawan Yahudim [orang-orang Yahudi].
4 Dan raja mengulurkan tongkat emas itu ke arah Ester. Dan Ester bangkit dan berdiri di hadapan raja,
5 dan berkata, “Jika itu menyenangkan raja, dan jika aku mendapatkan kebaikan dalam pandangan-nya dan hal itu tepat di hadapan raja dan aku berkenan di mata-nya, biarlah itu ditulis untuk membawa kembali surat-surat, permufakatan yang dibuat oleh Haman, anak Hammedatha orang Agag, yang dia tulis untuk menghancurkan Yahudim [orang-orang Yahudi] yang ada di semua provinsi raja.
6 “Karena bagaimana aku bisa tahan melihat kejahatan datang kepada bangsa-ku? Atau bagaimana aku bisa tahan melihat kehancuran kerabat-kerabatku?”
7 Dan Raja Ahashwerosh berkata kepada Permaisuri [Ratu] Ester dan Mordekai orang Yahudi itu, “Lihatlah, aku telah memberi Ester rumah Haman, dan mereka menggantung dia di tiang kayu karena dia merendahkan orang-orang Yahudi.
8 “Sekarang kamu tulis atas nama orang-orang Yahudi, sesuai itu keinginan kamu, atas nama raja, dan menyegelkannya itu dengan cincin meterai raja. Karena sebuah surat yang ditulis atas nama raja dan disegel dengan cincin meterai raja tidak ada seorangpun yang merubah kembali.”

Tak lama setelah Pentakosta, para utusan pergi dengan dekrit baru, membatalkan kejahatan sebelumnya, dan menyatakan bahwa orang-orang Yahudi dapat membela diri terhadap siapa pun yang akan menyerang mereka pada hari itu.

Hadassah (Esther) 8: 10-12
10 Dan dia menulis dalam nama Raja Ahashwerosh, dan menyegelnya dengan cincin meterai raja, dan mengirim surat itu dengan pelari penunggang kuda, dengan menunggang kuda-kuda kerajaan dikendalikan oleh kuda-kuda cepat:
11 Bahwa raja itu telah memberikan kepada orang-orang Yahudi yang ada di setiap kota untuk berkumpul dan membela hidup mereka – untuk mengucilkan, membunuh, dan menghancurkan semua kekuatan rakyat atau provinsi yang akan membuat mereka tertekan, anak-anak kecil dan perempuan, atau menjarah harta benda mereka,
12 pada satu hari di semua provinsi Kerajaan Ahashwerosh, pada hari [tanggal] ketiga belas bulan kedua belas, yang merupakan bulan Adar.

Ketika hari ketiga belas dari bulan kedua belas datang, musuh orang-orang Yahudi dikuasai.

Hadassah (Esther) 9: 1
1 Dan pada bulan ke dua belas, yaitu, bulan Adar, pada hari ketiga belas, ketika perintah raja dan dekrit [surat keputusan]-nya diselesaikan, pada hari ketika musuh-musuh orang-orang Yahudi telah menunggu untuk mengalahkan mereka, itu berbalik, sehingga orang-orang Yahudi mengalahkan mereka yang membenci mereka.

Sepuluh anak-anak laki Haman juga dibunuh.

Hadassah (Esther) 9: 6-14
6 Dan di benteng Shushan, orang-orang Yahudi membunuh dan menghancurkan lima ratus orang.
7 Dan mereka membunuh Parshandatha, dan Dalphon, dan Aspatha,
8 dan Poratha, dan Adalya, dan Aridatha,
9 dan Parmashta, dan Arisai, dan Aridai, dan Wayezatha,
10 sepuluh anak-anak laki Haman anak Hammedatha, musuh orang-orang Yahudi. Tetapi mereka tidak melakukan penjarahan.
11 Pada hari itu, orang-orang yang terbunuh di benteng Shushan disampaikan di hadapan raja.
12 Dan raja berkata kepada Permaisuri Ester, “Orang-orang Yahudi telah membunuh dan menghancurkan lima ratus orang di benteng Shushan, dan sepuluh anak-anak laki Haman. Apakah yang telah mereka lakukan di provinsi-provinsi raja lainnya? Dan apa permohonan Anda? Dan itu diberikan kepada Anda. Dan apa permintaan Anda selanjutnya? Dan itu akan dikerjakan.”
13 Dan Ester berkata, “Jika itu menyenangkan raja, biarlah itu diberikan kepada orang-orang Yahudi yang ada di Shushan untuk melakukan lagi besok menurut perintah hari ini, dan biarkan sepuluh putra Haman digantung di atas tiang kayu.”
14 Dan raja memerintahkan ini untuk dilakukan. Dan keputusan itu diberikan di Shushan, dan mereka menggantung sepuluh putra Haman.

Dalam ayat tiga belas, Ester meminta raja untuk mengizinkan orang-orang Yahudi mempertahankan diri melawan musuh-musuh mereka sekali lagi (pada hari keempat belas bulan itu). Namun, Ester juga meminta sepuluh putra Haman digantung, meskipun mereka sudah mati (dan bahkan disebutkan namanya dalam ayat tujuh hingga sembilan). Mungkinkah alasan Ester ingin menggantung mayat mereka di bawah sinar matahari adalah, setelah perintah Haman sebelumnya, untuk membuat sangat jelas bahwa tidak ada yang bisa dengan selamat menganiaya orang-orang Yahudi dalam kerajaan Raja Ahashwerosh? Jika kronologi ini akurat, beberapa orang Yahudi selesai membela diri pada tanggal tiga belas bulan itu, sementara yang lain membutuhkan satu hari ekstra.

Hadassah (Esther) 9: 15-19
15 Dan Yahudim [orang-orang Yahudi] yang berada di Shushan juga berkumpul pada hari keempat belas bulan Adar dan mereka membunuh tiga ratus orang di Shushan. Tetapi mereka tidak membantu penjarahan.
16 Dan sisa Yahudim [orang-orang Yahudi] di provinsi kerajaan itu berkumpul dan bertahan untuk hidup mereka, dan beristirahat dari musuh-musuh mereka, dan membunuh tujuh puluh lima ribu musuh-musuh mereka. Tetapi mereka tidak membantu penjarahan.
17 Pada hari ketiga belas bulan Adar, dan pada hari keempat belas bulan itu mereka beristirahat dan menjadikan hari itu suatu pesta dan kegembiraan.
18 Tetapi Yahudim [orang-orang Yahudi] yang berada di Shushan berkumpul pada tanggal tiga belas, maupun tanggal empat belas. Dan pada tanggal lima belas bulan itu mereka beristirahat, dan menjadikan hari itu suatu pesta dan kegembiraan.
19 Karena itu Yahudim [orang-orang Yahudi] dari desa-desa yang berdiam di kota-kota yang tanpa tembok pertahanan menjadikan hari keempat belas di bulan Adar itu sebagai hari yang menyenangkan untuk bersenang-senang dan berpesta, dan untuk saling mengirimkan bingkisan.

Kemudian Kitab Ester melaporkan bahwa karena hal-hal ini, Mordekai dan Ester menulis kepada orang-orang mereka, dan menambahkan ke Torah, memerintahkan agar hari keempat belas dan kelima belas dari bulan kedua belas (‘Adar’) dipelihara sebagai sebuah festival untuk selamanya, di antara semua orang Yahudi selamanya.

Hadassah (Esther) 9: 20-26
20 Dan Mordekai menulis hal-hal ini dan mengirim surat kepada semua Yahudim [orang-orang Yahudi] yang berada di semua provinsi Kerajaan Ahashwerosh, baik yang dekat maupun yang jauh,
21 untuk menetapkan di antara mereka, untuk mengamati hari keempat belas dan kelima belas bulan Adar, setiap tahun,
22 sebagai hari-hari di mana Yahudim [orang-orang Yahudi] beristirahat dari musuh-musuh mereka, sebagai bulan yang berubah dari kesedihan menjadi sukacita bagi mereka, dan dari berkabung menjadi hari yang bahagia, bahwa mereka harus menjadikan itu hari-hari pesta dan sukacita, mengirimkan bingkisan-bingkisan kepada satu sama lain dan pemberian untuk orang miskin.
23 Dan Yahudim [orang-orang Yahudi] berusaha untuk melakukan sebagaimana mereka telah memulai, dan seperti yang ditulis Mordekai kepada mereka,
24 karena Haman, putra Hammedatha si orang Agag, musuh dari semua Yahudim [orang-orang Yahudi], yang telah merencanakan melawan Yahudim [orang-orang Yahudi] untuk menghancurkan mereka, dan telah membuang [memberikan] Pur – yaitu, nasib [undi] – untuk menindas mereka dan untuk menghancurkan mereka.
25 Tetapi ketika Ester datang menhadap raja, dia memerintahkan melalui surat bahwa rencana jahat-nya yang telah direncanakan Haman terhadap Yahudim [orang-orang Yahudi] harus diganti dengan kepala-nya sendiri, yaitu dia dan anak-anaknya harus ditusuk di tiang pancang.
26 Karena itu mereka menyebut hari-hari ini Purim, setelah nama Pur. Oleh karena itu, sebab dari semua kata-kata dalam surat ini, apa yang telah mereka lihat mengenai masalah ini, dan apa yang telah menimpa mereka,

Beberapa ahli mempertanyakan keakuratan Kitab Ester, karena alasan-alasan yang akan kita bahas nanti. Namun, meskipun Kitab Ester tidak sepenuhnya akurat, kita masih dapat belajar banyak darinya. Misalnya, Raja Ahasyweros baru berusia tiga tahun pada masa pemerintahan-nya ketika dia mengadakan pesta selama enam bulan.

Hadassah (Esther) 1: 3-4
3 pada tahun ketiga kerajaan-nya dia membuat pesta untuk semua para pejabat-nya dan pelayan-pelayannya. Kerajaan dari Paras [Persia] dan Madai, para bangsawan dan para pangeran dari provinsi berada di hadapan dia,
4 ketika dia menunjukkan kekayaan kerajaan-nya yang dihormati dan kemegahan dari keagungan-nya yang luar biasa selama berhari-hari, seratus delapan puluh hari.

Haman membuang undi (pur) pada tahun kedua belas pemerintahan Raja Ahashwerosh (untuk melihat dimana orang-orang Yahudi dapat paling mudah diserang dan mudah terpengaruh untuk diserang).

Hadassah (Esther) 3: 7
7 Pada bulan pertama, yaitu bulan Nisan, pada tahun kedua belas dari Raja Ahashwerosh, seseorang memberikan peran [menamakan] Pur – yaitu, nasib [takdir] – dihadapan Haman dari hari ke hari, dan dari bulan ke bulan Adar.

Dekrit [surat ketetapan] baru Esther dan Mordekai memungkinkan orang-orang Yahudi untuk membela diri mereka sendiri pada akhir tahun kedua belas dari raja, yang mungkin sembilan atau sepuluh tahun setelah Raja Ahashwerosh pertama mengadakan pesta-nya. Namun, Daniel memberi tahu kita bahwa baru pada tahun pertama putra dari Ester, Darius Mede (jangan dibingung dengan Darius orang Persia), tujuh puluh tahun pengasingan (sebagaimana diramalkan oleh Yeremia) yang seharusnya berakhir.

Dani’el 9: 1-3
1 Pada tahun pertama zaman Dareyawesh [Darius] anak laki dari Ahashwerosh, keturunan dari orang Madia, yang ditunjuk sebagai penguasa atas raja orang Kasdim
2 pada tahun pertama pemerintahan-nya aku, Dani’el, mengamati [memperhatikan] dari Kitab Suci jumlah tahun-tahun itu, sesuai dengan perkataan יהוה yang diberikan kepada Yirmeyah nabi itu, untuk menyelesaikan pembuangan Yerushalayim akan menjadi tujuh puluh tahun.
3 Maka aku menengadahkan wajah-ku ke arah יהוה Elohim untuk mencari melalui doa dan permohonan, dengan berpuasa, dan mengenakan kain karung [berkabung], dan abu.

Itu adalah tahun kedua Raja Darius Mede (putra Ahashwerosh dan Ester), bahwa mereka yang telah kembali ke tanah Israel diizinkan untuk melanjutkan pekerjaan di Bait Suci.

Ezra (Ezra) 4: 24
24 Kemudian pekerjaan dari Rumah Elah [Elohim] yang berada di Yerushalayim berhenti, dan itu berhenti sampai tahun kedua masa pemerintahan Dareyawesh [Darius] penguasa Persia.

Ezra mencatat bagaimana mereka yang telah kembali ke Tanah itu menulis kepada Raja Darius yang adil, meminta keinginan-nya sehubungan dengan pembangunan Bait Suci. Raja Darius, yang mungkin tahu bahwa ibu-nya adalah orang Yahudi, memberikan bantuan besar kepada orang-orang di Negeri itu. Dia mengembalikan semua bejana-bejana bait suci, dan bahkan membayar untuk rekonstruksi Bait Suci dengan biaya kerajaan.

Ezra (Ezra) 6: 8-10
8 Dan aku membuat suatu keputusan tentang apa yang harus kamu lakukan untuk para penatua Yahudim ini, untuk pembangunan Rumah Elah ini: Biarlah biaya yang sebenarnya dibayarkan kepada orang-orang ini dari kekayaan kerajaan, dari pajak-pajak di luar River, sehingga mereka tidak berhenti.
9 Dan apa pun yang mereka butuhkan – baik sapi jantan muda dan domba jantan, dan domba untuk korban bakaran Elah [Elohim] surgawi, gandum, garam, anggur, dan minyak, sesuai permintaan kohenim [para imam] yang berada di Yerushalayim – biarkan diberikan kepada mereka hari demi hari tanpa lalai,
10 sehingga mereka membawa persembahan yang menyenangkan kepada Elah [Elohim] surgawi, dan berdoa untuk kehidupan raja dan putra-putranya.

Beberapa otoritas rabbinic mendefinisikan Amalek [keturunan cucu laki dari Esaw] sebagai orang yang memiliki kebencian yang tidak masuk akal terhadap Israel. Lebih jauh, mereka juga mengingatkan kita bahwa YHWH bekerja dalam pola [contoh], dan mereka menarik kesejajaran dengan Jerman Nazi. Mereka juga menarik paralel antara sepuluh putra Haman, dan berita utama New York Times pada Oktober 1947:

GOERING MENGAKHIRI KEHIDUPAN DENGAN RACUN, 10 ORANG LAINNYA MENGGANTUNGKAN DIRI DI PENJARA NUREMBERG KARENA KEJAHATAN PERANG NAZI; MANUSIA YANG DITAKDIRKAN MATI PADA TIANG GANTUNGAN DOA UNTUK JERMAN

Julius Streicher adalah satu dari sepuluh pria yang dihukum. Dia dilaporkan berteriak “Purimfest 1946!” Ketika pintu perangkap ke tiang gantungan muncul, seolah-olah menarik sejajar dengan sepuluh putra Haman yang digantung.

Sepuluh orang yang digantung pada 16 Oktober 1947. Pada Kalender Rabbi (yang berbeda dari Kalender Torah) ini adalah hari ketujuh dari Hari Raya Pondok Daun [Tabernakel atau Sukkot], yang oleh para rabbi disebut Hoshana Rabbah. Para rabbi mengklaim bahwa Hoshana Rabbah adalah hari YHWH memeteraikan nasib orang untuk tahun yang akan datang.

Mengingat bahwa YHWH bertanggung jawab atas semua hal, banyak orang melihat hal-hal ini sebagai dukungan untuk gagasan bahwa kita harus mematuhi Pesta Purim. Namun, kita harus mengingat bahwa YHWH tidak memerintahkan kita untuk mematuhi Kalender Rabbi (yang berbeda dari kalender yang YHWH perintahkan untuk kita patuhi dalam Torah).

Banyak para sarjana melihat beberapa persamaan yang mencurigakan antara Hari Raya Purim dan mitologi Babylonia kuno. Sebagai contoh, nama-nama Mordekai dan Ester sangat mirip dengan dewa-dewa Babel Marduk dan Ishtar (Easter). Lebih jauh, dalam mitologi Babylonia, Marduk dan Ishtar adalah sepupu, seperti Mordekai dan Ester dalam cerita (lihat ayat 2: 7). Marduk sebagai elohim pelindung (sesembahan) dari ibu kota Babel, dan Ester adalah nama lain untuk Ishtar (Easter), yang disembah oleh orang Babylonia sebagai dewi kesuburan, dan sebagai ‘dewi ibu.’ Beberapa juga merasa curiga bahwa Raja Ahashwerosh memerintahkan. suatu pesta untuk Ester dalam Ayat 2:18, dan heran [tanda tanya] apakah ini sama dengan hari raya Easter atau Paskah yang harus hari minggu (Ishtar) yang dipraktikkan di dalam agama Kristen yang dianggap normal.

Hadassah (Esther) 2: 18
18 Dan raja mengadakan pesta besar, Pesta Ester, untuk semua para pejabat dan para pelayan raja. Dan dia mengumumkan suatu pengumuman di provinsi-provinsi dan memberikan hadiah sesuai dengan kekayaan raja.

Beberapa ahli percaya bahwa Purim awalnya berasal dari ritus Tahun Baru Babylonia, yang ada jauh sebelum orang Yahudi dibawa ke pengasingan di Babel. Banyak di antara mereka menduga bahwa Kitab Ester adalah semacam pembenaran untuk mempraktikkan ritual Babel ini, seperti halnya upaya mitologi Kristen untuk membenarkan Paskah dan Natal. Ini menunjukkan bahwa komponen cerita dasar Ester semua terjadi dalam perayaan Babylonia kuno di tahun baru mereka, termasuk pemilihan ratu, pawai orang biasa yang mengenakan pakaian kerajaan, dan puasa serta pemberian hadiah.

Di atas ini, kronologi dalam Ester tampaknya menyimpang dari catatan sejarah. Oleh karena itu, beberapa ahli menyatakan bahwa Kitab Ester sebenarnya bukan dokumen yang akurat secara historis, dan tidak termasuk di dalam kanon Kitab Suci. Namun, perdebatan itu adalah yang sangat bersangkutan, dan berada di luar ruang lingkup penelitian ini.

Apa yang ada dalam ruang lingkup penelitian ini adalah untuk menyatakan bahwa jika benar-benar ada Ester dan Mordekai, dan jika mereka benar-benar memerintahkan orang-orang Yahudi untuk mematuhi Pesta yang disebut Purim, Ester dan Mordekai tidak memiliki wewenang untuk menambahkan hari-hari festival [perayaan] ke Kalender YHWH, karena YHWH memerintahkan kita untuk tidak menambahkan firman-Nya.

Debarim (Ulangan) 4: 2
2 “Janganlah menambah kepada Perkataan yang AKU perintahkan kepada kamu, dan janganlah mengurangi darinya, sehingga untuk menjaga Perintah-Perintah יהוה Elohim kamu itu yang AKU perintahkan bagi-mu.”

If these works have been a help to you in your walk with Messiah Yeshua, please pray about partnering with His kingdom work. Thank you. Give