Chapter 6:

EMPAT SANGKAKALA YANG PERTAMA

Dalam bab-bab sebelumnya kami menunjukkan mengapa ada kemungkinan akan terjadinya perang nuklir yang dirancang pada meterai ke-6. Tujuan dari perang ini adalah untuk meyakinkan orang agar mendukung suatu tatanan dunia (kesatuan agama dan dunia), untuk mencegah perang nuklir lebih lanjut.

Setelah meterai ke-6 datang meterai ke-7. Kitab Wahyu 8: 1 memberitahu kita bahwa ketika meterai ke-7 dibuka, akan ada “keheningan di shamayim/surga” selama yang di nubuatkan setengah jam.

Hitgalut/Hazon (Kitab Wahyu) 8: 1-6
1 Dan ketika IA membuka meterai ketujuh, ada keheningan [kesunyian] di dalam shamayim/surga selama sekitar setengah jam.
2 Dan aku melihat tujuh utusan yang berdiri dihadapan Elohim, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.

Berapa lamakah yang dinubuatkan “setengah jam”? Ada tiga kemungkinan. Salah satunya adalah bahwa hal itu akan menjadi secara harfiah setengah jam. Ini sangat tidak mungkin, karena curahan radioaktif nuklir bahkan tidak akan ditetapkan di dalam jumlah waktu. Kemungkinan lain adalah untuk menerapkan prinsip Yehezkiel dari nubuatan hari untuk tahun bumi harfiah.

Yehezqel (Yehezkiel) 4: 6
6 “Dan bilamana kamu telah melengkapi mereka, kamu akan berbaring lagi pada sebelah kanan-mu dan akan menanggung kejahatan dari keluarga Yahudah empat puluh hari, sehari untuk setahun. Aku telah berbaring pada-mu sehari untuk setahun.

Karena ada 24 jam dalam sehari, berarti ada 48 “setengah jam.” dalam sehari. Untuk mempelajari berapa lama “setengah jam” di bawah skenario ini, kita membagi 365 hari dengan 48. Ini berhasil hanya 7,6 hari, yang tampaknya sangat tidak mungkin. Sekali lagi hampir tidak cukup waktu selama jatuhan radio aktif itu dipastikan, dan bagi suatu persetujuan untuk dikerjakan.

Tampaknya itu benar apa yang di terapkan prisip Kepha (Petrus) yang dinubuatkan satu hari itu seribu tahun.

Kepha Bet (2 Petrus) 3: 8
8 Tetapi, yang terkasih, janganlah satu ini disembunyikan dari kamu: bahwa dengan יהוה satu hari adalah seperti seribu tahun, dan seribu tahun seperti satu hari.

Menurut prinsip ini, ketika kita membagi 1.000 tahun dengan 48 setengah jam, dan mendapatkan 21,667 tahun. Hal ini tampaknya seperti jumlah waktu yang wajar. Mengingat 21 tahun, kesatuan pemerintahan dunia mungkin bisa diatur, memantapkan cengkeramannya pada kekuasaan, dan mengindoktrinasi anak-anak generasi baru untuk mempercayai bahwa tanpa pemerintahan dunia baru dan kesatuan agama dunia, tidak dapat menolong tapi akan menjadi perang nuklir. Hal ini akan membuat siapa saja baik itu seorang ateis, atau yang mempercayai sesuatu yang lain dari kesatuan agama dunia (kita) akan menjadi ancaman bagi perdamaian dunia. Indoktrinasi semacam ini akan membuatnya lebih mudah untuk menganiaya orang-orang percaya selama Masa Pergolakkan Yakub (yang mana, akan kita lihat, adalah setengahnya bagian dari masa pergolakkan itu).

Selama setengah jam keheningan, tujuh utusan diberikan tujuh sangkakala (atau mungkin tujuh shofars). Kemudian utusan yang lain akan melemparkan pedupaan keatas bumi, dan akan ada suara, gemuruh, kilat, dan gempa bumi (perombakan sosial lain).

Hitgalut/Hazon (Kitab Wahyu) 8: 2-6
2 Dan aku melihat tujuh utusan yang berdiri dihadapan Elohim, dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala.
3 Dan utusan yang lain datang dan berdiri di altar, memegang sebuah pedupaan emas, dan banyak dupa [kemenyan] diberikan kepada-nya, yang mana ia harus mempersembahkannya dengan doa-doa dari semua orang qodesh [suci] diatas altar emas yang ada dihadapan takhta.
4 Dan asap kemenyan itu, bersama doa-dao orang qodesh [suci], datang dihadapan Elohim dari tangan utusan itu.
5 Dan utusan itu mengambil tempat pedupaan itu, dan mengisinya dengan api dari altar, dan melemparkan-nya ke bumi. Dan ada bunyi kebisingan, dan gemuruh,dan halilintar, dan suatu gempa-bumi.
6 Dan ketujuh utusan itu yang memegang tujuh sangkakala itu mempersiapkan mereka sendiri untuk membunyikan.

Ketika utusan pertama membunyikan-nya, ada hujan es batu dan api bercampur dengan darah. Sepertiga semua pohon terbakar, dan sepertiga semua rumput hijau terbakar.

Hitgalut/Hazon (Kitab Wahyu) 8: 7
7 Dan utusan yang pertama membunyikannya, maka datanglah hujan es batu dan api bercampur dengan darah, dan mereka membuangnya ke atas bumi. Dan sepertiga dari semua pohon terbakar, dan semua rumput hijau terbakar.

Peshitta membacakan “hujan batu dan api bercampur dengan air.” Beberapa orang percaya bahwa ini mengacu pada sebuah komet yang menghantam bumi, karena kebanyakan komet terbuat dari es dan batu. Namun, ini masih harus dilihat. Karena Wahyu adalah suatu visi, merupakan penggenapan spiritual tampaknya lebih memungkinkan.

Kita juga harus menyadari bahwa kerangka referensi di dalam Kitab Suci tidak secara khusus untuk keseluruhan di dunia, melainkan Timur Tengah. Jadi, ketika Kitab Suci mengatakan bahwa “sepertiga dari semua pohon yang terbakar,” ini bisa merujuk ke pohon-pohon di planet bumi, atau mungkin merupakan peristiwa yang hanya berdampak pada Timur Tengah (dan terutama tanah Israel).

Pada sangkakala ke-2, sesuatu seperti gunung yang terbakar sangat besar dengan api dilemparkan ke laut.

Hitgalut/Hazon (Kitab Wahyu) 8: 8-9
8 Dan utusan yang kedua membunyikannya, dan sepertinya itu ada, suatu gunung besar terbakar dengan api yang dilemparkan kedalam lautan, dan sepertiga lautan itu menjadi darah,
9 dan sepertiga mahluk yang hidup di dalam lautan itu mati, dan sepertiga dari kapal-kapal itu dihancurkan.

Semenjak rangka acuannya adalah Timur Tengah, sebagian orang percaya ini akan digenapi oleh subuah komet (atau meteorit) yang jatuh di Mediterania [laut tengah]. Namun, sementara ini dapat dimungkinkan, Kitab Wahyu adalah lebih baik dimengertikan dengan level simbolik. Oleh karena itu, marilah kita juga dapat melihat pada Tehilim/Mazmur 46: 2 dan 46: 6, yang menyamakan pegunungan itu sebagai kerajaan (yaitu, pemerintah).

Tehillim (Mazmur) 46: 2, 6
2 Oleh karena itu kita jangan takut, Sekalipun bumi itu tergoncangkan, Dan gunung-gunung berjatuhan ke tengah lautan …
6 Bangsa-bangsa [gentiles/bukan Yahudi] mengamuk, kerajaan-kerajaan berjatuhan. IA akan terus mengeluarkan suara-Nya, bumi itu mencair.

Kitab Wahyu 17:15 juga mengatakan kepada kita bahwa air dapat merepresentasikan [mewakili] masyarakat, orang banyak, bangsa-bangsa, dan bahasa-bahasa.

Higalut/Hazon (Wahyu) 17: 15
15 Dan ia berkata kepada-ku, ‘’Air itu yang kamu lihat, dimana pelacur itu duduk, adalah masyarakat, dan orang banyak [kelompok], dan bangsa-bangsa, dan bahasa-bahasa.

Kitab Wahyu berbicara tentang masa pergolakan masyarakat yang luar biasa. Jika gunung-gunung mewakili pemerintah, dan air mewakili orang-orang, maka ketika “sesuatu seperti gunung yang besar itu” dilemparkan ke laut, hal itu dapat berarti bahwa pemerintah yang besar akan runtuh (dan mungkin juga sepertiga dari masyarakat akan terluka).

Pada sangkakala ke-3, sebuah “bintang besar” dari langit, terbakar seperti obor, jatuh ke sepertiga dari sungai-sungai dan mata air. Nama bintang itu disebut “Wormwood [Apsintus=kepahitan].” Yang membuat air itu menjadi pahit, sehingga banyak orang mati dari air itu.

Hitgalut/Hazon (Kitab Wahyu) 8: 10-11
10 Dan utusan yang ketiga membunyikannya, dan sebuah bintang besar jatuh dari shamayim terbakar seperti obor, dan jatuh ke sepertiga dari sungai-sungai dan mata air,
11 dan nama dari bintang itu disebut Wormwood. Dan sepertiga dari air itu menjadi wormwood, dan banyak manusia yang mati karena air itu, sebab mereka dibuatnya pahit.

Hal ini bisa merujuk pada sebuah bintang secara harfiah yang jatuh dari langit, dan membuat sepertiga dari perairan secara harfiah menjadi pahit. Namun, karena Wahyu adalah suatu penglihatan/visi, yang membuat lebih masuk akal adalah bahwa “sungai dan mata air” merujuk pada doktrin-doktrin gereja Kristen, dan roh-roh yang mengalir mempengaruhi roh mereka yang ada dalam persekutuannya. Ketika air ini menjadi pahit, sepertiga dari manusia itu kehilangan iman [kepercayaan] mereka (yang akan menghasilkan kematian rohani).

Mengingat bahwa Yeshua dikorbankan pada tiang yang dari batang pohon, mari kita lihat Keluaran 15, di mana pohon (memungkinkan simbolis pengorbanan Yeshua) yang dilemparkan ke perairan pahit (yaitu, roh-roh kepahitan, atau emosi kepahitan), untuk membuat mereka lebih manis.

Shemoth (Keluaran) 15:22-25
22 Dan Mosheh membawa Yisra’el dari Laut Reeds, dan mereka pergi masuk ke padang gurun Shur. Dan mereka pergi tiga hari didalam padang gurun dan tidak menemukan air.
23 Dan mereka tiba di Marah, dan mereka tidak ada yang dapat minum air di Marah, sebab itu pahit. Sehingga nama itu disebut Marah.
24 Dan orang-orang itu mengomel terhadap Mosheh, berkata, ‘’Apa yang kita minum?’’
25 Lalu ia berseru kepada יהוה, dan יהוה menunjukkan ia sebatang pohon. Dan ketika ia melemparkan-nya itu kedalam air, air itu dibuat manis. Disana IA membuat Hukum dan suatu Keputusan yan Tepat untuk mereka, dan disana IA menguji mereka.

Apabila percaya pada Yeshua dapat membuat mata air roh kita menjadi manis, maka sebaliknya juga haruslah menjadi benar: berpaling dari Yeshua akan membuat mata air roh kita pahit kembali-yang menyebabkan kematian rohani. Hal ini akan terjadi sewaktu dibawah satu agama dunia, seperti yang kita lihat sebelumnya bahwa Paus dan para Muslim telah sepakat bahwa tidak perlu percaya pada Yeshua untuk diselamatkan. Ketika ayat 11 mengatakan bahwa manusia akan “mati” setelah sangkakala ke-3, artinya mereka akan mati secara rohani ketika mereka berpaling dari Yeshua, dan memeluk agama satu dunia.

Selama kita masih ada di sini, mari kita juga melihat simbolisme tentang garam. Garam dapat dilihat sebagai simbol dari Torah (yaitu instruksi/pengajaran Yahweh).

Mattityahu (Matius) 5: 13
13 “Kamu adalah garam dunia, tetapi jika garam itu menjadi tawar [tidak ada rasanya], bagaimana itu akan diasinkan? Karena itu sudah tidak berguna lagi dan dibuang dan diinjak-injak oleh manusia.

Garam dapat digunakan untuk menyembuhkan air (yaitu, doktrin), dan membuat mereka diberikan kehidupan.

Melakim Beth (2 Raja-raja) 2: 19-22
19 Dan orang-orang itu berkata kepada Elisha, “Lihatlah, keadaan kota ini baik, seperti adon-ku melihatnya, tetapi airnya busuk, dan tanahnya tandus.”
20 Dan ia berkata, “Bawakanlah kepada-ku sebuah mangkuk baru, dan berikan [letakkan] garam di dalamnya.” Dan mereka membawanya kepada dia.
21 Dan ia pergi ke sumber air, dan melempar garam kedalamnya di sana, dan berkata, “Beginilah kata יהוה: ‘AKU telah menyembuhkan air ini, — tidak lagi akan mati atau kemandulan [ketandusan] datang dari situ,’ “
22 Dan air itu disembuhkan, sampai kepada hari ini, sesuai dengan perkataan Elisha yang ia katakan.

“Air” (doktrin) dapat dibuat baik dengan menambahkan “garam” (Torah), dan air itu dapat dibuat busuk bila tidak ada garam. Artinya, ketika kita menghapus Torah, doktrin [air] kembali menjadi pahit, dan manusia itu kerohaniannya tidak dapat [tidak ada] kehidupan. Dengan demikian, tanahnya kembali menjadi (rohani) tandus.

Pada sangkakala ke-4, sepertiga dari matahari terhantam, juga sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari benda antariksa itu menjadi gelap. Sepertiga hari tidak ada terang dan demikian juga malam.

Hitgalut/Hazon (Kitab Wahyu) 8: 12-13
12 Dan utusan yang keempat membunyikannya, dan sepertiga dari matahari terhantam, dan sepertiga dari bulan, dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga darinya menjadi gelap. Dan sepertiga dari hari itu tidak ada siang, maupun juga malam.
13 Dan aku terlihat, dan aku terdengar seekor burung rajawali terbang di tengah-shamayim [surga], berteriak dengan suara nyaring, ‘’Cilakalah, Cilakalah, Cilakalah bagi mereka yang tinggal diatas bumi, sebab ledakan tersisa sangkakala dari utusan ketiga yang akan terdengar!

“Matahari” mungkin mengacu pada Yeshua dan kekristenan. “Bulan” mungkin mengacu pada Torah, dan Yudaisme. Dalam konteks ini “Bintang” bisa merujuk pada umat Islam, yang juga keturunan Abraham. Yahweh mengatakan Avraham bahwa keturunannya akan menjadi seperti bintang-bintang di langit, dan pasir di pantai.

B’reshith (Kejadian) 22: 17
17 Bahwa AKU sungguh akan memberkati-mu, dan AKU sugguh akan menambah benih-mu seperti bintang-bintang di langit [shamayim] dan seperti pasir yang ada di pantai laut, dan biarlah benih-mu memiliki gerbang musuh-musuh mereka.

Ketika sepertiga dari bintang-bintang “menjadi gelap,” mungkin merujuk ke masa ketika sepertiga dari benih Avraham (Kristen, Yahudi, dan Muslim) kehilangan kepercayaan pada Pencipta mereka (apa pun yang mereka panggil DIA), karena segalanya sudah berjalan dengan beda dari yang mereka harapkan.

Yahweh adalah Bapa yang penuh kasih. Dia berusaha untuk mendapatkan kembali anak-anak Nya yang telah jatuh, dimulai dengan lembut, kemudian meningkat pada kedisiplinan seperti yang kita gerakan lebih jauh bersama. Kebanyakan pria, tentu saja, memiliki hati keras, dan tidak mau bertobat. Oleh karena itu, Yahweh harus melangkah membangun kedisiplinan, dalam upaya untuk mendapatkan anak-anak Nya yang telah jatuh untuk kembali kepada-Nya.

Sekarang kita akan mulai bicara tentang tiga sangkakala terakhir. Mereka digambarkan sebagai “tiga kesengsaraan.” Juga disebut sebagai “Masa Pergolakan Ya’aqob.” Ini adalah masa aktivitas yang intensi, dan banyak memakan tempat selama ini, jadi kami akan menjelaskan hal itu dalam beberapa bab.

If these works have been a help to you in your walk with Messiah Yeshua, please pray about partnering with His kingdom work. Thank you. Give