Chapter 3:

Menuju Pemerintahan Torah

Shalom Nazarene/Nasarani !

Jika kita ingin memahami apakah Torah Yahweh, dan bagaimana untuk menerapkannya, hal ini membantu untuk memahami jalanya.

Bertentangan dengan apa yang kebanyakan orang percaya, bahwa Torah Yahweh tidak sepenuhnya statis/tetap. Yahweh tidak pernah membuat perubahan tambahan dari generasi ke generasi – dan kadang-kadang Dia menetapkan sistem yang sama sekali baru (atau diperbaharui).

Ada 3 (tiga) Jabatan Dasar atau Peranan di Yisra’el :

  1. Raja (Pimpinan sementara/tentara secara fisik)
  2. Imam (Pimpinan tentara secara spiritual/roh)
  3. Nabi (Mendengar dari Yahweh)

Secara umum, nabi berfungsi sebagai telinga Yisra’el. Dia mengatakan kepada umat/orang-orang apa yang Yahweh katakan/firmankan. Imam berfungsi sebagai mulut Yisra’el, dan memohon/perantara untuk rakyat. Raja berfungsi sebagai tangan dan kaki Yisra’el. Dia memerintah, mengatur/mengorganisir, dan memimpin rakyat untuk kemenangan dalam peperangan Yahweh. Tapi pada awal itu tidak demikian.

Pada awalnya, Adam mengisi peranan kerajaan, dan anak-anaknya mempersembahkan korban. Tidak ada raja atau imam dari luar. Semuanya dilakukan di rumah.

B’reisheet (Kejadian) 4: 3-4
3 Dan dalam proses berjalannya waktu terjadilah bahwa Qayin [Kain] membawa persembahan buah-buah hasil tanah itu kepada Yahweh.
4 Hebel [Habel] juga membawa dari anak sulung kawanan dombanya, dan dari lemaknya. Dan Yahweh melihat kepada Hebel dan persembahannya,

Orang tua yang disegani Noach (Noah) juga mengisi peranan kerajaan, dan mempersembahkan korbannya sendiri.

B’reisheet (Kejadian) 8:20
20 Kemudian Noach mendirikan mezbah bagi Yahweh, dan mengambil setiap binatang yang bersih dan setiap burung yang bersih, dan mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu.

Namun, ketika Abram tiba di tempat kejadian, kita mulai melihat perubahan bertahap. Sebagai bapa keluarga, Abram secara teknis mampu melayani sebagai imam-namun ia melakukannya hanya sampai batas tertentu. Sementara Abram mendirikan sebuah mezbah di Moreh (dan kemudian disana ia memanggil nama Yahweh), dia tidak mempersembahkan korban atau korban di atas mezbah ini.

B’reisheet (Kejadian) 12: 7
7 Dan Yahweh menampakkan diri kepada Abram dan berkata, “Kepada keturunanmu AKU akan memberikan tanah ini.” dan di sana ia mendirikan mezbah bagi Yahweh, yang telah menampakkan diri kepadanya.

Kemudian ketika Yahweh membawa Abram dalam peperanan, Abram memberi Yahweh sepersepuluh dari semua yang ia miliki, melalui Malkitsedeq.

B’reisheet (Kejadian) 14: 18-20
18 Dan Malkitsedeq raja Shalem, membawa roti dan anggur; sekarang ia adalah seorang Imam dari Elohim Yang Mahatinggi.
19 Dan ia memberkatinya dan berkata: “Diberkatilah Avram dari Elohim Yang Mahatinggi, Pemilik Shamayim dan bumi;
20 Dan terpujilah Elohim Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu.” dan ia memberikannya sepersepuluh dari semuanya itu.

Mengapa Abram memberikan perpuluhan melalui Malkitsedeq ? Jawabannya adalah karena Yahweh menyukai peranan pengkhususan, dan berdasarkan pembagian kerja/tugas. Pembagian kerja/tugas yang benar memungkinkan untuk perekonomian jauh lebih maju. Hal ini juga memungkinkan untuk kemiliteran yang lebih efektif, dan imamat yang lebih efektif. Ini adalah langkah generasi pertama dalam pergerakan pemindahan ke semua tiga peranan dari dasar peran bapa kepala keluarga, dan membangun mereka sebagai tiga jabatan yang terpisah (dipisahkan).

Ketika Yahweh kemudian mengatakan kepada Abram untuk membuat-Nya suatu persembahan, tidak ada mesbah yang dilibatkan-jadi kembali Abram hanya memenuhi peranan imamat secara terbatas.

B’reisheet (Kejadian) 15: 7-10
7 Dan IA berkata kepadanya: “Akulah Yahweh, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim, untuk memberikan tanah ini sebagai mewarisan.”
8 Dan ia berkata, “Tuhan Yahweh, bagaimana aku akan tahu bahwa aku akan mewarisinya?”
9 Maka IA berkata kepadanya, “Bawalah kepadaKU seekor lembu berumur tiga tahun, dan seekor kambing betina berumur tiga tahun, dan seekor domba jantan berumur tiga tahun, dan seekor burung tekukur, dan seekor anak burung merpati.”
10 dan ia membawa semuanya ini kepada-Nya dan dikorbankannya ditengah-tengah, dan menempatkan separuhnya masing-masing dihadapan yang berlawanan, tetapi ia tidak memotong burung-burung itu.

Kemudian, Ya’aqob hanya mendirikan sebuah batu. Jadi ia menempatkan sebagai jabatan imam dalam kapasitas yang lebih terbatas.

B’reisheet (Kejadian) 28: 18-22
18 Dan Ya’aqob bangun lebih awal dipagi hari, dan mengambil batu yang diletakan diatas kepalanya, dibangunnya itu sebagai tuguh, dan dituangkan minyak di atasnya.
19 Dan ia menamai tempat itu Beyth El, sekalipun sebelumnya nama kota itu Luz.
20 Dan Ya’aqob bersumpah, mengatakan, “Mengingat bahwa Elohim bersamaku, dan telah memeliharaku dijalan ini yang aku pergi, dan telah memberiku makanan roti dan pakaian untuk dipakai,
21 bilamana aku telah kembali ke rumah bapaku dalam kedamaian, dan Yahweh menjadi Elohimku.
22 kemudian batu ini yang aku telah tetapkan sebagai tuguh akan menjadi rumah Elohim, dan semua yang ENGKAU memberikan kepadaku, aku pasti akan memberikan sepersepuluh kepada ENGKAU. “

Orang Ibrani sangat berorientasi pada tradisi (penyesuaian diri) dan mereka mengikuti pola yang ditetapkan nenek moyang mereka. Oleh karena itu bisa dapat dipastikan bahwa Ya’aqob persembahankan perpuluhan atas hukum Melkisedek, sebagaimana yang dibuat kakeknya Abram. Selanjutnya, mari kita lihat bahwa apa yang Ya’aqob inginkan adalah apa yang kita semua inginkan juga. Kita inginkan Elohim menyertai kita, dan menjaga kita didalam perjalanan hidup kita. Kita menginginkan DIA dapat memberikan kita makanan roti, dan pakaian untuk dipakai, sehingga kita kembali kepada Bapa kita rumah Yahweh dengan damai. Selanjutnya, sejak sumpah ayah yang mengikat kepada anak-anak turun-temurun, jadi sumpah ini masih berlaku bagi kita hari ini.

Sementara Yahweh menyiapkan keimaman sebagai jabatan yang terpisah sendiri, DIA juga mengembangkan kerajaan sebagai jabatan yang terpisah sendiri juga. Perubahan ini sulit dilihat, sampai kita melihat arah generasi.

Langkah pertama dalam membangun sebuah kerajaan internal (dalam negeri) bagi Abram untuk pergi ke Mitsrayim/Mesir, dan berada di bawah kekuasaan raja eksternal (Firaun). Ini adalah bayangan bagaimana Yisra’el kemudian akan pergi ke Mitsrayim/Mesir.

B’reisheet (Kejadian) 12:10
10 Dan datanglah kelaparan di negeri itu, dan Abram pergi ke Mitsrayim/Mesir untuk tinggal di sana, karena kelaparan amat parah di negeri itu.

Sekarang mari kita lihat gagasan tentang pergantian dalam Yisra’el. Bilamana kedudukan sebagai seorang raja itu meninggal dunia, maka tugas sebagai kerajaan biasanya diganti oleh keturunan yang sah anak sulung/pertama. Dalam kasus Abraham, Yisma’el telah diusir (karena ia adalah anak seorang selir, dan bukan anak dari istri yang sah). Yahweh juga menegaskan bahwa itu adalah Yitzhak (Isak) yang akan mewarisi kerajaan sebagai hak kesulungan.

B’reisheet (Kejadian) 21:12
12 Tetapi Elohim berkata kepada Abraham, “Janganlah hal itu dipandang jahat di matamu karena anak itu dan sebab dari pelayanmu, apasaja yang Sarah katakan kepadamu, dengarkanlah bicaranya, sebab didalam Yitzhak itu adalah benih darimu yang disebutkan.”

Urusan dari pergantian hak kesulungan bisa rumit, tetapi karena Yitzhak adalah putra sah tertua yang masih tinggal di rumah, ketika Avraham tertidur, tugas kerajaan otomatis jatuh ke Yitzhak.

Sesudah Yitzhak, kerajaan harus diserahkan pada Esaw. Namun, Esaw telah menjual hak kesulungannya kepada Ya’aqob.

B’reisheet (Kejadian) 25:33
33 Lalu Ya’aqob berkata, “Bersumpahlah kepadaku hari ini.” Dan ia bersumpah kepadanya, dan menjual hak kesulungan kepada Ya’aqob.

Kemudian, ketika Ya’aqob juga mencuri berkat Esaw, Esaw bersumpah membalas dendam. Hal ini menyebabkan Ya’aqob melarikan diri ke Padan Aram, di mana berakhir dengan empat istri. Sekarang soal sebagai penggantinya menjadi kompleks, karena Yisra’el memiliki dua belas anak yang masih hidup, dari dua istri sah, dan dua selir. Hali Ini membuat banyak jumlah besar pada judul.
Karena Re’uben adalah anak sulung, ia anak pertama sesuai urutannya untuk menerima hak kesulungan kerajaan. Namun, ia kehilangan hak kesulungannya karena ia mencemarkan tempat tidur ayahnya. Hal ini menunjukkan kepada kita ada kualifikasi untuk kerajaan.

B’reisheet (Kejadian) 49: 3-4
3 “Re’uben, kamu adalah anak sulung miliku, keperkasaanku dan awal kekuatanku, yang membawa martabat dan yang membawa keperkasaan .
4 mendidih seperti air, kamu tidak akan unggul, sebab kamu naik ke atas tempat tidur ayahmu; lalu kamu menajiskannya-ia menghampiri ranjang miliku.”

Tongkat kekuasaan berkaitan dengan raja, dan Yisra’el menubuatkan bahwa tongkat kekuasaan tidak akan beranjak dari Yehuda sampai Shiloh (Meshiah) akan datang, pada saat itu akan diberikan kepada-Nya. (Kita akan kembali hal ini di bab berikutnya.)

B’reisheet (Kejadian) 49:10
10 “Tongkat kekuasaan tidak akan beranjak dari Yahudah, juga Pemberi hukum dari antara kakinya, sampai Shiloh datang; dan kepada-Nya akan menjadi ketaatan rakyat.”

Apa yang kita perlu melihatnya di sini adalah bagaimana Yahweh membawa perubahan melalui transisi generasi. Istri kesayangan Yisra’el adalah Rachel, dan anak tertua sah dari Rachel adalah Yoseph (Yusuf). Yisra’el memiliki wewenang untuk menyebutkan nama anak-anaknya menjadi penggantinya, tetapi karena anak-anak lainnya cemburu terhadap Yoseph, mereka berusaha untuk membunuhnya.

B’reisheet (Kejadian) 37: 19-20
19 Dan mereka berkata satu sama lain, “Lihatlah, pemimpi itu datang!
20 Oleh karena itu, marilah kita sekarang membunuhnya dan melemparkannya ke dalam sumur; dan kita akan berkata, “Beberapa binatang buas telah menerkamnya.” Kita akan melihat apa yang akan terjadi dengan mimpinya!“

Ini adalah maksud Yahweh untuk menghindari penumpahan darah sesama antara anak-anak yang nantinya akan sebagai sumber bencana kerajaan-kerajaan Eropa -namun Yoseph menjadi raja dalam arti tertentu, sebab Yoseph yang kemudian ditetapkan sebagai orang kedua dalam pemerintahan di Mitsrayim/ Mesir (kedua setelah raja ) -dan dengan demikian ia mampu menyediakan untuk mereka semua.

B’reisheet (Kejadian) 45: 10-11
10 Kamu akan tinggal di tanah Goshen, dan dekat denganku , kamu dan anak-anak kamu, cucu-cucumu, kawanan kambing dombamu dan lembu sapimu, dan semua yang kamu miliki.
11 dan aku akan menyediakan bagimu disana, bahwa baik kamu dan keluarga mu, dan semua yang kamu miliki, menjadi hak milik; karena masih ada lima tahun musim paceklik.’’

Yoseph, kemudian, berfungsi sebagai raja internal / eksternal transisi. Berfungsi sebagai raja internal karena dia adalah putra Yisra’el, tetapi dikatakan raja eksternal karena dia terlatih dari otoritas Pharaoh/Firaun.

Setelah transisi ke kerajaan eksternal dibuat, timbullah raja baru, yang tidak mengenal Yoseph.

Shemoth (Keluaran) 1: 8
8 Sekarang timbullah raja baru atas Mitsrayim/Mesir, yang tidak mengetahui Yoseph.

Raja eksternal baru ini yang membuat kehidupan bangsa Yisra’el penuh kepahitan dengan perbudakan keras, dan kekejaman.

Shemoth (Keluaran) 1:13-14
13 Dan bangsa Mitsrayim/Mesir membuat anak-anak Yisra’el dengan pelayanan yang keras,
14 dan mereka membuat kehidupan mereka penuh kepahitan dengan kerasnya perbudakan, membuat campuran semen, membuat batu bata, dan segala macam pekerjaan di lapangan. Semua pekerjaan mereka yang mana mereka membuat pekerjaannya dengan kekerasan.

Yahweh mengizinkan Israel menderita dalam perbudakan untuk memegang Yisra’el bersama-sama selama saat ini perubahan generasi. Penderitaan yang menyatukan rakyat, dan pada akhir tahun 430 tidak ada lagi dua belas anak-anak yang bersaingan, tetapi menjadi satu bangsa tunggal Yisra’el. Mereka bersedia menerima seorang pelayan raja internal, jika yang dimaksud pembebasan di bawah penindasan dari bangsa luar raja yang kejam, Pharaoh/Firaun.

Yahweh mengirim Moshe untuk memenuhi kerajaan dalam negeri/internal dan peran nabi, dan IA mengirimkan Aharon (Aaron) untuk melayani sebagai imam dalam negeri/internal Yisra’el. Keimamatan pertama adalah anak sulung dari keluarga imam, yang diambil bagi Yahweh setelah membunuh semua anak-anak sulung Mitsrayim/Mesir.

Shemoth (Keluaran) 12: 51-13: 2
51 Dan akan datang pada hari yang sama, bahwa Yahweh membawa bani Yisra’el keluar dari tanah Mitsrayim/Mesir menurut devisi-devisi mereka.
1 Kemudian Yahweh berbicara kepada Moshe, mengatakan,
2 “Qodesh/Kuduskanlah bagi-KU semua anak-anak yang lahir pertama yang membuka rahim diantara anak-anak Yisra’el, baik itu manusia maupun hewan, itu semua milik-KU.”

Di bawah keimamatan anak sulung, Yisra’el adalah yang mengorbankan kedua-duanya yang lahir pertama dari manusia maupun hewan bagi DIA. Ini adalah untuk melayani sebagai tanda pada tangan kita, dan sebagai lambang antara mata kita.

Shemoth (Keluaran) 13: 15-16
15 Dan akan terjadi, bilamana Firaun mengeraskan hati untuk merelakan kita pergi, bahwa Yahweh membunuh semua anak sulung di tanah Mitsrayim/Mesir, baik anak sulung manusia dan anak sulung hewan. Oleh karena itu aku mengorbankan bagi Yahweh semua semua anak laki-laki yang membuka rahim, tetapi setiap yang lahir pertama anak-anak lakiku, AKU menebus.
16 Dan itu adalah sebagai tanda pada tanganmu dan sebagai lambang antara matamu, karena dengan kekuatan tangan Yahweh membawa kita keluar dari Mitsrayim/Mesir.”

Dalam Keluaran 19, Yahweh berjanji bahwa jika Yisra’el akan mendengar dan mentaati suara-Nya, dan memelihara perjanjian-Nya (yang termasuk korban sulung tersebut), bahwa Yisra’el akan menjadi kerajaan imamat, dan suatu bangsa yang dikhususkan bagi DIA.

Shemoth (Exodus) 19: 5-6
5 “Dan sekarang, jika kamu dengan rajin mematuhi suara-KU dan menjaga perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta khusus bagi-KU atas semua bangsa; karena semua yang ada di bumi adalah milikKU.
6 Dan kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imamat dan bangsa yang qodesh/kudus. “Ini adalah kata-kata yang kamu berbicarakan kepada anak-anak Yisra’el.”

Kadang-kadang orang berpikir hal ini mengatakan bahwa semua orang menjadi imam. Namun, itu tidak dapat dibenarkan, sebagaimana Yahweh katakan dua kelompok untuk melakukan pekerjaan yang berbeda.

Shemoth (Exodus) 19: 21-22
21 Dan Yahweh berkata kepada Mosheh, “Turunlah dan memperingatkanlah kepada orang-orang, supaya jangan mereka menerobos untuk menatap Yahweh, dan banyak dari mereka binasa.
22 Dan biarlah para imam yang datang mendekat kepada Yahweh juga mereka harus Qodesh/kudus, supaya Yahweh tidak melawan mereka.”

Jadi apa yang dimaksud Keluaran 19: 5-6 ? Hal Ini mungkin berarti bahwa setiap orang melayani kedua-duanya baik raja dan imam dalam rumah tangganya sendiri. Artinya, ia memiliki wewenang untuk melatih keluarganya untuk mendengarkan suara Yahweh (dan mentaatinya), dan dia juga memiliki kewenangan untuk melatih keluarganya untuk melakukan apa yang diperintahkan Yahweh. Namun, sebagai demokrasi West/barat ternyata semakin jauh dari Yahweh, dan bahkan memilih raja-raja baru yang “tidak mengenal Yoseph,” otoritas/kewenangan mereka sebagai raja dan imam dalam rumah tangga mereka semakin padam. (Seperti yang kita jelaskan dalam Wahyu dan Akhir Zaman, tujuan negara adalah untuk memecah kelahiran keluarga-keluarga, sehingga mereka dapat mengklaim hanya untuk “keluarga” kami -dan dengan demikian merebut otoritas ini.)

Karena Mosheh adalah seorang hakim yang diurapi, ia mengisi kedua peran nabi dan raja. Bilamana peran nabi tidak dapat didelegasikan, peran kerajaan terlalu besar untuk satu orang yang melakukannya sendiri. Oleh karena itu Ayah Mosheh dalam hukum mengatakan kepada Mosheh untuk mengatur hakim (penguasa-penguasa) beberapa bagian-bagian devisi di masing-masing suku. Hal ini akan membuat seluruh proses pemerintahan yang lebih efisien, dan efektif.

Shemoth (Keluaran) 18: 17-23
17 Dan mertua Mosheh berkata kepadanya, “Apa yang kamu buat itu tidak baik.
18 Baik kamu dan orang-orang yang bersamamu pasti akan sangat melelahkan, karena masalah ini terlalu berat bagimu; kamu tidak bisa melakukannya itu sendiri.
19 Sekarang dengarkanlah bicaraku : ‘Biarlah aku mensehatkamu dan Elohim akan bersamamu. Berdirilah dihadapan Elohim bagi rakyat, dan kamu bisa membawa masalah-masalah kepada Elohim.
20 Dan kamu dapat memperingatkan mereka akan ketetapan-ketetapan dan pengajaran-pengajaran, dan menunjukkan kepada mereka cara yang mana mereka harus berjalan dan pekerjaan yang mereka harus lakukan.
21 Tetapi kamu sendiri, pilihlah dari semua orang-orang yang mampu, yang menghormati Elohim, orang yang benar, membenci ketamakan; dan tempatkan mereka atas mereka untuk menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.
22 Dan mereka dapat dengan benar mengatur orang-orang di setiap saat. Dan hal itu yang mana mereka dapat membawa setiap masalah yang besar kepadamu, tetapi mereka sendiri dengan benar mengatur setiap masalah-masalah kecil. Sehingga hal itu dapat membuat lebih ringan bagimu sendiri, karena mereka akan menanggung bersamamu.
23 Jika kamu lakukan perkataan ini, dan Elohim akan memimpinmu, lalu kamu akan dapat bertahan, dan semua orang-orang ini juga akan pergi ke tempat mereka dalam kedamaian.”

Nantinya, apabila kita berbicara tentang peraturan Melkisedek, kita akan melihat bagaimana Yeshua mengatakan kepada murid-murid-Nya untuk menggunakan hal yang sama dalam pembagian-bagian (diatas100 dan 50-an).

Marqos (Markus) 6: 39-40
39 Dan IA memerintahkan mereka untuk membuat mereka semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau.
40 Maka mereka duduk dalam kelompok-kelompok, dalam seratusan dan lima puluhan.

Dengan sistem delegasi dan pengawasan di tempat, Yahweh kemudian memberikan Mosheh Sepuluh Perintah (Keluaran 20). DIA juga memberikan Mosheh lebih rinci dalam pengaturan hukum-hukum bagi para hakim-hakim atas pembagian-bagian dari 1000an, 100an, 50an, dan 10an untuk mengikuti, sehingga mereka akan tahu bagaimana menerapkan Sepuluh Perintah dalam situasi tertentu. (hal ini ada dalam Parasha Mishpatim, Keluaran 21-24). Di sinilah dimana negara-negara kristen mendapat konsep-konsep federal mereka, negara bagian, dan pemerintah daerah, sebagaimana pengadilan yang lebih tinggi dan lebih rendah. Di Parasha Mishpatim, Yahweh juga menetapkan bagian untuk 70 tua-tua majelis (yang DIA kemudian akan tetapkan dalam Bilangan 11).

Shemoth (Keluaran) 24: 1-2
1 Dan kepada Mosheh IA berkata, “Datanglah kepada Yahweh, kamu dan Aharon, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Yisra’el, dan kamu bersujudlah dari jauh.
2 Dan Mosheh sendiri datang mendekat dihadapan Yahweh, dan biarkan mereka jangan mendekat; juga orang-orang tidak boleh pergi bersamanya. “

70 tua-tua majelis berperan sebagai fondasi bagi Kongres Amerika Serikat, Parlemen Inggris, Knesset Israel, dan juga Sanhedrin Yahudi. Lembaga-lembaga ini memperkenanakan orang-orang dengan cara yang teratur untuk membuat suara mereka didengar.
Sekarang ada ketertiban dan organisasi di dalam suku suku, Yahweh akan meningkatkan keimamatan Yisra’el. Ketika Mosheh naik keatas gunung selama empat puluh hari dan empat puluh malam, orang-orang meminta Aharon untuk memberi mereka sesuatu penyembahan yang dapat dilihat oleh mata. Sebab Aharon belum menyadari bahwa hal itu adalah tugasnya untuk menjaga masyarakat dari melakukan hal yang salah, Aharon dan keimamatan anak sulung pergi bersama dengan hal itu. Inilah keinginan manusia menggeramkan Yahweh, dan IA menggantikan posisi keimamatan anak sulung dengan suku Lewi, yang mana bersedia untuk melawan/membantahi rakyat.

Shemoth (Keluaran) 32: 25-29
25 Dan Mosheh melihat bahwa orang-orang itu bebas semaunya (karena Aharon telah melepaskan mereka kepada keaiban mereka diantara musuh-musuh mereka),
26 Dan Mosheh berdiri di pintu masuk kamp, dan berkata, “Siapa yang memihak kepada Yahweh, datanglah kepadaku” Dan semua anak-anak Lewi mereka bersama-sama datang kepadanya.
27 Dan dia berkata kepada mereka, “Beginilah firman Yahweh Elohim Yisra’el: ‘Biarlah setiap orang menaruh pedangnya di sisinya, berjalanlah dan masuk dan keluar dari pintu gerbang ke pintu gerbang di seluruh kamp, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya, dan teman-temannya , dan tetangganya.”
28 Maka bani Lewi melakukannya sesuai dengan perkataan Mosheh. Dan pada hari itu kurang lebih ada tiga ribu manusia dari orang-orang itu yang tewas.
29 Dan Mosheh berkata, “Sekarang kamu telah ditahbiskan bagi Yahweh, sejak masing-masing telah melawan anaknya dan saudaranya agar supaya membawa diatasmu berakah(berkat) pada hari ini.’’

Menentang keinginan yang salah merupakan aspek yang penting dari setiap keimamatan-namun apa yang sering terjadi adalah membuat atau memperbanyak orang untuk menjadi guru atau pengajar bagi diri mereka sendiri, yang dapat menyenangkan telinga mereka.

Timotiyos Bet (2 Timotius) 4: 3-4
3 Karena akan datang waktunya, dimana mereka tidak akan dapat menerima pengajaran sehat, tetapi menurut keinginan mereka sendiri, mereka akan memperbanyak pengajar-pengajar bagi mereka yang dapat membuat telinga mereka senang.
4 dan mereka dapat membuat sungguh-sungguh memalingkan telinga mereka keluar dari jalan kebenaran, dan akan mengarahkan ke mythos-mythos/cerita dongeng.

Dalam beberapa bab berikutnya kita akan melihat lebih dekat pada keimamatan Lewi. Sementara kita akan melihat perintah-perintah yang secara khusus, kebanyakan kita ingin memahami prinsip-prinsip di balik pengupasannya. Seperti yang kita ikuti sejarah keimamatan Yisra’el sampai kepada zaman modern ini, kita akan melihat prinsip-prinsip yang sama persis yang berfungsi dalam setiap kasus (hanya disesuaikan untuk memenuhi situasi tertentu). Setelah kita mengetahui apakah prinsip-prinsip itu, dan memahami bagaimana menerapkannya dalam segala situasi, maka kita dapat mengetahui bagaimana menerapkannya di zaman kita, sehingga kita bisa menyenangkan DIA.

If these works have been a help to you in your walk with Messiah Yeshua, please pray about partnering with His kingdom work. Thank you. Give