“Ini adalah terjemahan otomatis. Jika Anda ingin membantu kami memperbaikinya, Anda dapat mengirim email ke contact@nazareneisrael.org.”
Perintah Keempat adalah perintah untuk memelihara hari Shabbath. Shabbath adalah salah satu dari Sepuluh Perintah yang ditulis YHWH di atas batu.
Shemoth (Keluaran) 20: 8-11
8 “Ingatlah hari Shabbath, untuk menguduskannya (Qodesh).”
9 “Enam hari kamu bekerja, dan melakukan semua pekerjaan-mu,
10 tetapi hari ketujuh adalah Shabbath יהוה Elohim-mu. Kamu jangan melakukan pekerjaan apapun – kamu, atau anak-mu laki-laki atau anak-mu perempuan, atau pelayan-mu laki-laki atau pelayan-mu perempuan atau ternak-mu atau orang asing yang ada di dalam gerbang-mu.
11 “Sebab dalam enam hari יהוה membuat shamayim [langit] dan bumi, laut dan semua yang ada di dalamnya, dan beristirahat pada hari yang ketujuh. Oleh karena itu יהוה memberkati hari Shabbath dan mengkuduskannya itu. “
Hari Shabbath adalah hari ketujuh dalam minggu itu, fakta dan jelas bahwa YHWH menuliskan perintah itu untuk beristirahat (yaitu, untuk ‘shabbath’) di atas batu yang memberi kita beberapa gagasan [ide] standard penting dan tidak dapat berubah yang YHWH sudah tetapkannya.
Alasan YHWH menetapkan Shabbath pada hari ketujuh dalam minggu itu adalah bahwa YHWH menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, dan kemudian beristirahat pada hari ketujuh.
B’reshith (Kejadian) 2: 1-3
1 Demikianlah shamayim [langit] dan bumi itu telah disempurnakan, dan semua susunan-nya.
2 Dan pada hari ketujuh Elohim mengakhiri pekerjaan-Nya yang DIA telah kerjakan, dan DIA beristirahat pada hari yang ketujuh dari segala pekerjaan-Nya yang DIA telah buat.
3 Dan Elohim barak (memberkati) hari ketujuh itu dan membuatnya itu qodesh (kudus), karena pada hari itu DIA berhenti dari segala pekerjaan-Nya yang DIA telah buat.
Namun, YHWH bukan hanya beristirahat pada hari ketujuh, tapi DIA juga disegarkan.
Shemoth (Keluaran) 31: 12-17
12 “Dan יהוה berbicara kepada Moshe, mengatakan,
13 “Dan kamu, berbicaralah kepada umat Yisra’el, katakanlah, ‘Shabbathoth-KU [Shabbath-Shabbath-KU] harus kamu mempertahankannya [pelihara], dengan segala cara, karena ini adalah pertanda [isyarat] antara AKU dan kamu sepanjang generasi-generasi kamu, untuk mengetahui bahwa AKU, יהוה, yang menguduskan kamu.
14 “Dan kamu harus pelihara Shabbath itu, karena itu adalah kudus bagi kamu. Setiap orang yang mencemarkan itu pasti akan dihukum mati, karena setiap orang yang melakukan pekerjaan saat itu, orang itu harus dipisahkan [dikucilkan] dari antara bangsa-nya.
15 ‘Enam hari pekerjaan dilakukan, dan pada hari yang ketujuh adalah Shabbath perhentian, qodesh [kudus] bagi יהוה. Setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari Shabbath, pasti akan dihukum mati.
16 “Dan umat Yisra’el harus memelihara Shabbath itu, untuk mengamati Shabbath itu sepanjang generasi-generasi mereka sebagai suatu Perjanjian yang kekal.
17 ‘Antara AKU dan umat Yisra’el itu adalah suatu pertanda [isyarat] untuk selama-lamanya. Karena dalam enam hari יהוה membuat shamayim [langit] dan bumi, dan pada hari ketujuh DIA beristirahat dan disegarkan.’ “
Bahasa di sini sukar dimengerti. Karena kekuatan dan keperkasaan YHWH benar-benar tanpa batas, bagaimana bisa YHWH menjadi lelah? Dan jika DIA tidak bisa menjadi lelah, lalu bagaimana bisa YHWH menjadi disegarkan?
Dalam istilah komputer modern, ketika layar komputer menjadi kacau, mungkin karena komputer telah ditinggalkan terlalu lama, dan menjadi terlalu panas, atau karena terlalu banyak operasi penghitungan yang telah dilakukan di komputer tanpa dapat beristirahat, layar komputer menjadi kacau. Untuk memperbaiki kondisi ini, seseorang menekan tombol ‘penyegar’. Dengan cara yang persis sama, Shabbath adalah semacam tombol ‘penyegar’ bagi umat manusia, di mana tatanan yang benar dipulihkan antara Elohim dan manusia, dengan sengaja mengambil satu hari untuk beribadah, dan untuk beristirahat di dalam DIA.
Perhatikan bahasanya di sini: bahwa tujuan dari Shabbath adalah untuk beristirahat di dalam DIA. Tujuan Shabbath bukanlah untuk beristirahat dan bersantai dengan menjahit, dengan mendaki gunung, dengan mengejar ketinggalan tidur satu-satunya dalam minggu itu, atau dengan berpartisipasi dalam kegiatan rekreasi seperti berperahu, memancing atau menonton televisi. Sebaliknya, tujuan dari Shabbath YHWH adalah mengembalikan tatanan yang benar antara YHWH Elohim dan manusia. Seperti yang akan kita lihat, ini memanggil kita untuk berkumpul bersama, dan melayani DIA sebagai satu kesatuan, menggabungankan Tubuh Meshiah.
Ibrim (Ibrani)10: 24-25
24 Dan mariah kita saling memperhatikan satu sama lain untuk membangkitkan kasih dan perbuatan baik,
25 tidak meninggalkan persekutuan diri kita bersama, seperti kebiasaan beberapa orang, tapi saling membesarkan harapan, dan sebanyak mungkin seperti kamu lihat Hari semakin dekat.
YHWH memiliki peraturan khusus untuk Shabbath. DIAmengatakan kepada kita bahwa bukan hanya kita tidak boleh melakukan pekerjaan, tapi kita tidak boleh menyebabkan orang lain bekerja pada hari itu: baik itu anak kita laki-laki, anak kita perempuan, atau pelayan kita laki-laki, atau pelayan kita perempuan maupun ternak kita, atau juga orang asing yang ada di dalam gerbang kita
Shemoth (Keluaran) 20: 8-11
8 “Ingatlah hari Shabbath, untuk menguduskannya (Qodesh).”
9 “Enam hari kamu bekerja, dan melakukan semua pekerjaan-mu,
10 tetapi hari ketujuh adalah Shabbath יהוה Elohim-mu. Kamu jangan melakukan pekerjaan apapun – kamu, atau anak-mu laki-laki atau anak-mu perempuan, atau pelayan-mu laki-laki atau pelayan-mu perempuan atau ternak-mu atau orang asing yang ada di dalam gerbang-mu.
11 “Sebab dalam enam hari יהוה membuat shamayim [langit] dan bumi, laut dan semua yang ada di dalamnya, dan beristirahat pada hari yang ketujuh. Oleh karena itu יהוה memberkati hari Shabbath dan mengkuduskannya itu. “
Konsep dasar adalah bahwa kita harus beristirahat dan bersantai di dalam DIA, dan untuk menyebabkan siapa saja dan semua orang yang ada di bawah kuasa kita untuk beristirahat dan bersantai di dalam DIA juga. Secara praktis, ini berarti bahwa kita tidak boleh mempekerjakan seseorang untuk melakukan pekerjaan biasa, atau bekerja untuk membayar pada hari Shabbath.
YHWH memberkati baik hari ketujuh, dan DIA menguduskannya itu. Dengan berkat, DIA memberi umat-Nya suatu hari untuk keluar dari minggu-minggu sibuk mereka sehingga mereka seharusnya tidak melakukan pekerjaan yang melelahkan. Ini sungguh benar bahwa umat Israel bahkan tidak seharusnya memasak pada hari Shabbath.
Di padang gurun Sinai, umat Israel diberi tahu untuk mengumpulkan dan menyiapkan makanan sebanyak dua kali pada hari keenam dalam seminggu (kadang-kadang disebut ‘Hari Persiapan’), sehingga tidak ada pertemuan atau memasak yang harus dilakukan pada hari Shabbath.
Shemoth (Keluaran) 16: 22-30
22 Dan itu terjadi, pada hari keenam, bahwa mereka berkumpul dua kali sebanyaknya roti, dua omers untuk masing-masing. Dan semua pengatur jemaah datang dan mengatakan kepada Mosheh.
23 Dan Ia berkata kepada mereka, “Ini adalah apa yang יהוה telah katakan: ‘Besok adalah suatu hari perhentian, suatu Shabbath qodesh untuk יהוה. Apa yang kamu panggang, pangganglah, dan apa yang kamu masak, masaklah. Dan berhentilah bagi dirimu sendiri semua yang tersisa, untuk disimpannya sampai besok.”
24 Dan mereka menghentikannya itu sampai besok, seperti yang diperintahkan Moshe. Dan itu tidak berbau busuk dan tidak ada ulat di dalamnya.
25 Dan Moshe berkata, “Makanlah itu hari ini, sebab hari ini adalah Shabbath bagi יהוה, hari ini kamu tidak akan menemukannya di ladang.
26 ‘’Kumpulkan itu enam hari, tetapi pada hari ketujuh, yang mana adalah Shabbath, tidak akan ada.”
27 Dan itu terjadilah bahwa beberapa orang keluar pada hari ketujuh untuk mengumpulkan, tetapi mereka tidak menemukan apapun.
28 Dan יהוה berkata kepada Mosheh, “Berapa lama kamu akan menolak untuk memelihara [melaksanakan] Perintah-Perintah dan Torah-Ku?
29 “Lihatlah, sebab יהוה telah memberi kamu Shabbath, oleh karena itu, DIA memberi kamu roti untuk dua hari pada hari yang keenam. Biarkan setiap orang tinggal di tempat-nya, Jangan biarkan orang keluar dari tempat-nya pada hari ketujuh.”
30 Maka orang-orang itu beristirahat pada hari ketujuh.
Idenya adalah mempersiapkan hari Shabbath enam hari dalam seminggu, dan kemudian menyiapkan makanan dua kali lebih banyak pada hari keenam, sehingga orang tidak harus mengumpulkan atau menyiapkan makanan pada hari ketujuh. Maka dengan sudah selesainya makanan dipersiapkan, sehingga Shabbath bisa jauh lebih tenang.
YHWH mengatakan bahwa DIA serius dengan umat-Nya yang beristirahat dari pekerjaan mereka pada hari ketujuh. DIA bahkan mengatakan kepada kita bahwa setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari Shabath harus dihukum mati. Ini adalah tanda perjanjian antara YHWH dan kita untuk selama-lamanya, sepanjang hidup generasi kita.
Shemoth (Keluaran) 31: 12-17
12 “Dan יהוה berbicara kepada Moshe, mengatakan,
13 “Dan kamu, berbicaralah kepada umat Yisra’el, katakanlah, ‘Shabbathoth-KU [Shabbath-Shabbath-KU] harus kamu mempertahankannya [pelihara], dengan segala cara, karena ini adalah pertanda [isyarat] antara AKU dan kamu sepanjang generasi-generasi kamu, untuk mengetahui bahwa AKU, יהוה, yang menguduskan kamu.
14 “Dan kamu harus pelihara Shabbath itu, karena itu adalah kudus bagi kamu. Setiap orang yang mencemarkan itu pasti akan dihukum mati, karena setiap orang yang melakukan pekerjaan saat itu, orang itu harus dipisahkan [dikucilkan] dari antara bangsa-nya.
15 ‘Enam hari pekerjaan dilakukan, dan pada hari yang ketujuh adalah Shabbath perhentian, qodesh [kudus] bagi יהוה. Setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari Shabbath, pasti akan dihukum mati.
16 “Dan umat Yisra’el harus memelihara Shabbath itu, untuk mengamati Shabbath itu sepanjang generasi-generasi mereka sebagai suatu Perjanjian yang kekal.
17 ‘Antara AKU dan umat Yisra’el itu adalah suatu pertanda [isyarat] untuk selama-lamanya. Karena dalam enam hari יהוה membuat shamayim [langit] dan bumi, dan pada hari ketujuh DIA beristirahat dan disegarkan.’ “
Namun, orang-orang ingin menjadi seperti apa adanya mereka, terkadang mereka mencoba YHWH untuk di tes. Jadi ketika umat Israel berada di padang gurun, segera setelah YHWH memperingatkan orang-orang bahwa ada orang yang memberontak terhadap Perintah-Perintah-Nya harus dihukum mati, ada orang memilih untuk menajiskan hari Shabbath dengan mengumpulkan kayu. Ketika Mosheh bertanya kepada YHWH apa yang harus dilakukan, YHWH memutuskan bahwa orang yang memberontak pasti dihukum mati.
Bemidbar (Bliangan) 15 : 32-36
32 Dan ketika umat Yisra’el berada di padang gurun, mereka menemukan seorang yang mengumpulkan kayu pada hari Shabbaht.
33 Dan mereka yang menemukan dia yang mengumpulkan kayu itu membawa dia kepada Mosheh dan kepada Aharon, dan kepada seluruh jemaat.
34 Dan mereka menahan dia, sebab belum dinyatakan apa yang harus dilakukan terhadap dia.
35 Dan יהוה berkata kepada Mosheh, “Orang itu pasti harus dihukum mati, semua jemaat melempari dia dengan batu di luar perkemahan.”
36 Dan semua jemaat membawa dia keluar dari perkemahan dan melempari dia dengan batu, seperti יהוה perintahkan kepada Mosheh, dan dia mati.
Alasan orang ini mencemarkan hari Shabbath adalah bahwa dia telah memilih untuk melakukan pekerjaan rutin dan melelahkan yang bisa dilakukan sebelum atau sesudah Shabbath. Yang seharusnya dia sudah berkumpul dan menyembah YHWH saat itu.
Ketika YHWH menentukan waktu khusus untuk bertemu dengan kita, kita sebagai pengantin wanita harus berusaha keras untuk bertemu dengan DIA saat itu. Jika ada pekerjaan yang bisa dilakukan sebelum hari Shabbath, maka kita memiliki lebih banyak waktu untuk menghabiskannya bersama DIA pada hari itu, oleh karena itu biarlah pekerjaan harus dilakukan terpisah dari hari Shabbath.
Namun, meskipun orang yang mengumpulkan kayu itu melanggar Shabbath, Yeshua mengatakan bahwa murid-muridnya tidak melanggar Shabbath saat mereka memetik biji-bijian (dan memakannya) pada hari Shabbath.
Mattithyahu (Matius) 12: 1-8
1 Pada waktu itu ישוע pergi mllewati ladang gandum pada hari Shabbath. Dan murid-murid-Nya lapar, dan mulai memetik biji-bijian, untuk dimakan.
2 Dan ketika orang-orang Farisi melihat hal itu, mereka berkata kepada DIA, “Lihatlah, murid-murid-MU melakukan apa yang tidak benar untuk dilakukan pada hari Shabbath!”
3 Tetapi DIA berkata kepada mereka: “Apakah kamu telah membaca apa yang Dawid lakukan saat dia lapar, dia dan orang-orang yang bersama-nya:
4 bagaimana dia masuk ke Rumah Elohim dan makan roti sajian yang tidak benar bagi dia untuk makan atau untuk orang-orang yang bersama-sama dengan dia, tetapi hanya untuk kohenim [para imam]?
5 “Atau apakah kamu tidak membaca di dalam Torah bahwa pada Shabbath kohenim [para imam] di dalam Miqdash [Bait Suci] mencemarkan Shabbath, dan tidak bersalah?
6 “Tetapi AKU berkata kepada kamu bahwa di dalam tempat ini ada Seorang yang lebih besar dari pada Miqdash [Bait Suci].
7 “Dan jika kamu telah mengetahui apa artinya ini, ‘AKU menginginkan belas kasihan dan bukan korban,’ kamu tidak akan mengutuk orang yang tidak bersalah.
8 “Karena Putra Adam [Manusia] adalah Guru Agung pada hari Shabbath.”
Ada beberapa alasan mengapa murid Yeshua tidak mencemarkan hari Shabbath. Mungkin salah satu yang paling jelas adalah bahwa murid-murid-Nya tidak bekerja untuk membayar. Mereka juga tidak menuai dengan sabit dan keranjang, baik itu untuk dijual, atau untuk disimpan nanti. Sebaliknya, mereka menghabiskan waktu dengan Suami mereka, dan hanya makan apa yang bisa di dapat saat mereka berjalan melalui ladang, sama seperti orang bisa memetik beberapa buah delima yang ditemui dalam perjalanan ke rumah ibadat. Karena itu bukan berarti ‘bekerja’ kalau memetik biji-bijian ini dan memakannya, itu tidak perlu ditunda sampai nanti.
Hal lain yang bukan ‘pekerjaan seperti biasanya’, dan yang tidak perlu ditunda sampai setelah hari Shabbath adalah menyembuhkan, dan berbuat baik.
Mattithyahu (Matius) 12: 9-12
9 Dan setelah pergi dari sana, DIA pergi ke jemaat mereka.
10 Dan lihatlah, ada seorang pria yang mengalami tangan lumpuh. Dan mereka bertanya kepada DIA, mengatakan, “Apakah itu benar menyembuhkan pada Shabbath?” – sehingga untuk menuduh DIA.
11 Dan DIA berkata kepada mereka, “Apakah ada seorang diantara kamu yang mempunyai seekor domba, dan jika itu jatuh kedalam lubang pada Shabbath, tidak akan diambilnya itu keluar dan diangkatnya?
12 Betapa lebih berharganya seorang manusia dari pada seekor domba! Maka itu adalah benar untuk melakukan kebaikan pada Shabbath.”
Terkadang ada orang yang memiliki pertanyaan tentang staf rumah sakit: karena Yeshua mengatakan tidak apa-apa untuk menyembuhkan pada hari Shabbath, apakah baik bagi orang percaya untuk bekerja sebagai dokter, perawat, polisi dan petugas pemadam kebakaran, atau sebagai petugas layanan darurat lainnya? Mungkin akan lebih mudah untuk mengerti jika kita menggunakan analogi berikut ini:
Kitab Suci menyamakan Israel dengan pengantin perawan wanita, dan jika Israel mempelai perawan wanita, maka orang mungkin menganggap hari Shabbath (atau hari perayaan-perayaan lainnya) sebagai ‘pacaran/kencan’ antara pengantin wanita dan calon suami-nya di masa depan. Jika pengantin wanita hanya bisa melihat Pacar Kekasih-nya satu hari dalam seminggu, maka jika dia benar-benar menghargai Pacar-nya, dan ingin bersama dengan DIA, maka dia akan mencari cara untuk memanfaatkan waktunya bersama Dia. Karena ini, dia akan mencoba mengurus tugas duniawi-nya selama sisa minggu ini, sehingga dia bisa menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengan DIA pada hari special-nya untuk berkencan.
Jika seseorang harus datang ke pintu pengantin yang membutuhkan perawatan medis mendesak (atau bahkan makanan) pada hari yang harus dia habiskan dengan Pacar-nya, Pacar-nya mungkin akan cukup senang dan bahagia jika dia menghentikan apapun yang dia lakukan, dan membantu yang dibutuhkan. Namun, sebaliknya, Pacar-nya mungkin tidak akan senang jika dia malas sepanjang minggu itu, atau mempunyai extra kesibukan bagi dirinya sendiri, sehingga dia membiarkan dirinya melakukan berbagai macam tugas kecil, atau terlalu lelah untuk menghabiskan waktu yang berkualitas bersama DIA.
Memang benar tidak semua pekerjaan bisa ditunda sampai waktu lain. Sebagai contoh, hewan perah harus diperah tujuh hari dalam seminggu, dan hewan seperti domba memerlukan banyak bantuan saat melahirkan, tidak peduli hari apa dalam minggu itu. Selanjutnya, kehidupan menjadi seperti apa adanya, keadaan darurat medis harus siap tujuh hari dalam seminggu, dan ambulans dan petugas medis perlu siap menyelamatkan nyawa orang-orang yang membutuhkan. Namun, dalam semua skenario ini, ada pekerjaan yang harus dilakukan pada saat krisis itu datang, namun ada juga pekerjaan lain yang bisa ditunda sampai nanti. Apapun pekerjaan yang bisa dilakukan baik sebelum atau sesudah Shabbath, seharusnya.
Apa sebenarnya yang bisa dan tidak bisa dilakukan pada hari Shabbath yang juga merupakan pertanyaan dari beberapa perdebatan. Keluaran 35 mengatakan kepada kita bahwa setiap orang yang bekerja pada hari Shabbath harus dihukum mati, dan kemudian hal itu juga memberi kita perintah yang agak aneh, untuk tidak menyalakan api pada hari Shabbath.
Shemoth (Keluaran) 35: 1-3
1 Dan Mosheh mengumpulkan semua jemaat umat Yisra’el, dan berkata kepada mereka, “Ini adalah Kata-Kata yang יהוה perintah kamu untuk dilakukan.
2 “Pekerjaan dilakukan selama enam hari, tetapi pada hari ketujuh itu harus dikuduskan [qodesh] bagi kamu, Shabbath istirahat bagi יהוה. Tak seorangpun yang melakukan pekerjaan itu harus dihukum mati.
3 “Janganlah menyalakan api di setiap tempat kediaman kamu pada hari Shabbath.”
Mengapa YHWH melarang kita menyalakan api di tempat tinggal kita pada Shabbath? Dalam beberapa iklim, seseorang perlu membakar api di musim dingin hanya untuk tetap hangat, dan Shabbath tidak bisa santai atau segar tanpa pemanas. Namun, jika kita melihat bagian ini dalam bahasa Ibrani, kita mungkin bisa mendapatkan makna yang lebih baik untuk arti yang dimaksud YHWH.
Shemoth (Keluaran) 35: 1-3 3 “Janganlah menyalakan api di setiap tempat kediaman kamu pada hari Shabbath.” |
(3) לֹא תְבַעֲרוּ אֵשׁ בְּכֹל מֹשְׁבֹתֵיכֶם | בְּיוֹם הַשַּׁבָּת: |
Kata ‘menyalakan’ di sini adalah ta-ba-aru (תְבַעֲרוּ), yang kemungkinan merupakan sumber bahasa Ibrani untuk kata bahasa Inggris “untuk membakar.” Ini juga kata yang digunakan untuk menggambarkan semak yang terbakar dalam Keluaran 3: 2. Jadi, perintah untuk tidak menyalakan api pada Shabbath rupanya adalah perintah untuk tidak membakar api pada hari Shabbath.
Tetapi bahkan jika perintah dalam Kitab Keluaran 35: 3 bukan untuk membakar api pada hari Shabbath, tetap saja kita memiliki pertanyaan, mengapa YHWH memerintahkan kita untuk tidak membakar api untuk pemanas (atau untuk penerangan) pada hari istirahat-Nya dan penyegaran? Apakah DIA menginginkan kita untuk tinggal dalam kegelapan, dan menjadi kedinginan?
Mari kita pertimbangkan ungkapan itu ‘tempat tinggal saudara’ adalah ‘moshavotheichem’, (מֹשְׁבֹתֵיכֶם), yang berarti ‘komunitas saudara’. Karena kayu harus dikumpulkan dengan tangan, setiap keluarga tidak selalu membuat api mereka sendiri. Sebaliknya, di zaman kuno, keluarga dan suku-suku membangun api komunitas [masyarakat setempat]. Di sinilah orang-orang dari satu keluarga besar masak, dan melakukan segala macam pekerjaan yang membutuhkan api, seperti pandai besi. Oleh karena itu, nampaknya apa yang benar-benar dilarang YHWH adalah menyalakan atau membakar pekerjaan atau api untuk masak pada Shabbath.
Kita telah melihat di bab terakhir bahwa ada banyak lampu di ruang atas tempat Rasul Sha’ul mengajar.
Ma’aseh (Kisah Para Rasul) 20: 7-8
7 Dan pada salah satu dari Shabbathoth, para talmidin (murid-murid) sedang berkumpul bersama-sama untuk memecahkan roti, Sha’ul, berniat untuk berangkat hari berikutnya, dipertimbangkan dengan mereka dan meneruskan Firman itu sampai tengah malam.
8 Dan ada banyak lampu-lampu di ruang atas dimana mereka sedang berkumpul untuk bersekutu.
Banyak ilmuwan membantah terjemahannya “pada hari pertama dalam minggu ini.” Orang Yunani membaca, “mia ton Sabbaton”, yang oleh banyak ilmuwan dianggap lebih tepat diterjemahkan sebagai “di salah satu Shabbath ”
Kisah Para Rasul 20: 7 7 Pada salah satu dari Shabbath-Shabbath, ketika kita berkumpul bersama untuk memecahkan roti, Sha’ul mulai berbicara kepada mereka, berniat untuk pergi keesokan harinya, dan dia memperpanjang pelajaran-nya sampai tengah malam. |
BGT Kisah Para Rasul 20: 7 VEn de. th/ mia / | tw n sabba, twn sunhgme,nwn h`mw/n kla, sai a;rton (o` Pau/loj diele,geto auvtoi/j me, llwn evxie,nai th/| evpau, rion (pare,teine,n te to.n lo, gon me, cri mesonukti, ouÅ |
Jika pertemuan ini terjadi pada salah satu hari Shabbath, seperti yang dikatakan beberapa ilmuwan, ini akan menunjukkan kepada kita bahwa Sha’ul percaya bahwa seseorang dapat membakar api yang tidak terkait dengan pekerjaan (dalam hal ini, lampu) pada hari Shabbath, untuk penerangan.
Apa yang ditunjukkan kepada kita adalah bahwa bukan maksud YHWH bahwa kita tetap dalam kedinginan atau kegelapan pada hari penyembahan dan penyegaran-Nya. Itulah sebabnya, jika hukuman karena menodai hari Shabbath sangat keras, peraturan-peraturan untuk melakukan Shabbath harus ditafsirkan dengan akal sehat.
Kadang-kadang disarankan agar kita tidak perlu berkumpul pada hari Shabbath, karena ketika umat Israel berada di padang gurun, YHWH menyuruh mereka untuk tinggal di tempat mereka pada hari ketujuh.
Shemoth (Keluaran) 16: 29
29 “Lihatlah, sebab יהוה telah memberi kamu Shabbath, oleh karena itu, DIA memberi kamu roti untuk dua hari pada hari yang keenam. Biarkan setiap orang tinggal di tempat-nya, Jangan biarkan orang keluar dari tempat-nya pada hari ketujuh.”
Namun, konteks perintah ini untuk ‘setiap orang tinggal di tempat-nya’ tidak mengacu pada bersekutu untuk ibadah, tapi bertalian dengan pertemuan dan menyiapkan makanan. Dari pada kumpulan dan menyiapkan makanan pada Shabbath, umat Israel seharusnya sudah disiapkan sehari sebelumnya, jadi mereka tidak perlu memasak.
Perintah untuk bersekutu untuk beribadah pada Shabbath diberikan dalam Imamat 23: 3. Kita akan melihat bahasa Ibrani di sini.
Wayyiqra (Imamat) 23: 3 3 ‘Enam hari pekerjaan di kerjakan, tetapi hari ketujuh adalah suatu Shabbath perhentian, suatu persekutuan yang qodesh [kudus]. Kamu tidak bekerja, itu adalah suatu Shabbath bagi יהוה di semua tempat tinggal-mu. |
(3) שֵׁשֶׁת יָמִים תֵּעָשֶׂה מְלָאכָה וּבַיּוֹם הַשְּׁבִיעִי שַׁבַּת שַׁבָּתוֹן מִקְרָא קֹדֶשׁ כָּל מְלָאכָה לֹא תַעֲשׂוּ | שַׁבָּת הִוא לַיהוָה בְּכֹל וֹשְׁבֹתֵיכֶם: |
Hari ketujuh diutarakan sebagai suatu Shabbath dari perhentian resmi [khidmat], dan perkumpulan yang kudus. Bahasa Ibrani di sini adalah ‘miqra qodesh’ (מִקְרָא קֹדֶשׁ), yang biasanya diterjemahkan sebagai ‘pertemuan yang suci’ dalam bahasa Inggris. Sebuah ‘miqra’ adalah suatu pertemuan publik, dan juga sebuah latihan prophetic [karakteristik seorang nabi atau nubuat].
OT: 4744 miqra ‘(mik-raw’); dari OT: 7121; sesuatu panggilan, yaitu rapat publik (tindakan, orang atau tempat); juga latihan
Huruf ‘mem’ (מ) menyiratkan suatu kumpulan, dan ‘karaw’ (קְרָא) berarti ‘dipanggil’. Oleh karena itu, sebuah miqra (מִקְרָא) adalah ‘suatu panggilan untuk berkumpul’, atau ‘panggilan untuk rapat publik’. Mohon diperhatikan bahwa ini juga merupakan suatu latihan kenabian, seperti yang kita lihat di Kolose 2: 16-17 (di atas).
Adalah kebiasaan Yeshua untuk menggenapi perintah ini untuk pergi ke suatu ibadah umum dan pertemuan doa dengan pergi ke sinagoga [rumah ibadah] setempat.
Luqas (Lukas) 4:16
16 Dan DIA datang ke Natsareth, dimana DIA telah dibesarkan. Dan menurut kebiasaan-Nya, DIA pergi ke perkumpulan [rumah ibadah] pada hari Shabbath, dan berdiri untuk membaca.
Seperti yang tertera dalam buku studi Nazarene Israel, tampaknya para rasul juga bermaksud mengembalikan orang-orang Ephesus [bukan Yahudi] untuk menggenapi persyaratan untuk berkumpul bersama berdoa dengan pergi ke rumah-rumah ibadah setempat setiap hari Shabbath.
Ma’aseh (Kisah Para Rasul) 15: 19-21
19 ‘‘Karena itu saya menilai bahwa kita seharusnya tidak menyulitkan mereka di antara bangsa-bangsa asing (gentiles) yang akan kembali ke Elohim,
20 tetapi sebaiknya kita menulis kepada mereka untuk menjauhkan diri dari pencemaran-pencemaran berhala, dan dari melacur, dan dari apa yang tercekek, dan dari darah.
21 ‘’Karena dari generasi-generasi zaman dahulu Mosheh mempunyai, di setiap kota, mereka menyatakannya yang dibacakan dalam persekutuan-persekutuan setiap Shabbath.’’
Seperti yang tertera dalam buku studi Nazarene Israel, Kisah Para Rasul Lima Belas mengatakan bahwa jika kembalinya orang gentile Ephraim akan mulai dengan melepaskan diri dari empat kekejian dari penyembahan berhala, perzinahan, makanan dari binatang yang tercekik (tercemar) dan darah, maka mereka diperbolehkan masuk ke dalam rumah-rumah ibadah pada hari Shabbath, karena mereka tidak akan merusak tempat yang kudus. Di sana dalam pertemuan doa dan penyembahan untuk publik, mereka akan belajar kelanjutan Torah dari waktu ke waktu, karena bagian Torah dibacakan dengan suara keras di rumah-rumah ibadah dalam seminggu.
Kadang-kadang diajarkan bahwa karena gulungan Torah tidak tersedia pada abad pertama, namun karena kebanyakan dalam rumah tangga dapat membeli salinan Kitab Suci hari ini, sehingga tidak perlu orang untuk bersama dan berkumpul dalam ibadah umum pada Shabbath. Namun, ini mengabaikan baik Imamat 23: 3, yang secara jelas memberitahu kita untuk berkumpul pada Shabbath, dan juga Ibrani 10:25, yang secara khusus memerintahkan kita untuk tidak meninggalkan persekutuan kita, walaupun itu adalah kebiasaan beberapa orang.
Ibrim (Ibrani) 10: 24-25
24 Dan mariah kita saling memperhatikan satu sama lain untuk membangkitkan kasih dan perbuatan baik,
25 tidak meninggalkan persekutuan diri kita bersama, seperti kebiasaan beberapa orang, tapi saling membesarkan harapan, dan sebanyak mungkin seperti kamu lihat Hari semakin dekat.
YHWH mengatakan kepada kita bahwa Shabbath adalah salah satu waktu yang telah ditentukan-Nya. Dengan kata lain, inilah saat dimana DIA telah menunjuk kita untuk berkumpul bersama dan menyekutukan diri kita, untuk menyembah DIA sebagai manusia baru.
Wayyiqra (Imamat) 23: 2-5
2 “Berbicaralah kepada umat Yisra’el, dan katakanlah kepada mereka, ‘Waktu Yang Telah Ditentukan יהוה, yang harus kamu proklamasikan sebagai pertemuan qodesh [kudus], Waktu-KU Yang Telah Ditentukan, adalah ini: 3 ‘Enam hari pekerjaan di kerjakan, tetapi hari ketujuh adalah suatu Shabbath perhentian, suatu persekutuan yang qodesh [kudus]. Kamu tidak bekerja, itu adalah suatu Shabbath bagi יהוה di semua tempat tinggal-mu. 4 ‘Ini adalah Waktu Yang Telah Ditentukan יהוה, pertemuan qodesh [kudus] yang harus kamu proklamasikan [umumkan] pada Waktu mereka Yang Telah Ditentukan. 5 ‘Pada bulan pertama, pada hari ke empat belas bulan itu, antara petang, adalah Pesah bagi יהוה. |
(2) דַּבֵּר אֶל בְּנֵי יִשְׂרָאֵל וְאָמַרְתָּ אֲלֵהֶם מוֹעֲדֵי יְהוָה אֲשֶׁר תִּקְרְאוּ אֹתָם מִקְרָאֵי קֹדֶשׁ | אֵלֶּה הֵם מוֹעֲדָי: (3) שֵׁשֶׁת יָמִים תֵּעָשֶׂה מְלָאכָה וּבַיּוֹם הַשְּׁבִיעִי שַׁבַּת שַׁבָּתוֹן מִקְרָא קֹדֶשׁ כָּל מְלָאכָה לֹא תַעֲשׂוּ | שַׁבָּת הִוא לַיהוָה בְּכֹל מוֹשְׁבֹתֵיכֶם:(4) אֵלֶּה מוֹעֲדֵי יְהוָה מִקְרָאֵי קֹדֶשׁ | אֲשֶׁר תִּקְרְאוּ אֹתָם בְּמוֹעֲדָם: (5) בַּחֹדֶשׁ הָרִאשׁוֹן בְּאַרְבָּעָה עָשָׂר לַחֹדֶשׁ בֵּין הָעַרְבָּיִם | פֶּסַח לַיהוָה |
Terkadang terjadi bahwa orang Ephraim mencari alasan untuk meninggalkan persekutuan mereka sendiri, meskipun Shabbathadalah perintah keempat yang dibuat YHWH pada batu. Marilah kita ingat bahwa YHWH adalah Elohim, dan bahwa ketika DIA memerintahkan umat-Nya untuk bersekutu, yang terbaik adalah melakukan apa yang DIA katakan.
Mungkin kita menyukai atau tidak yang lainnya yang YHWH telah panggil untuk menjadi bagian dari keluarga spiritual-Nya di atas bumi ini, dan jika kita tidak menyukai mereka, maka kecenderungannya adalah ingin menghindari, atau menjauhi mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa para rasul mengikat empat peraturan persekutuan awal untuk kita di dalam Kitab Suci (tidak ada penyembahan berhala, tidak berzinah, tidak ada daging yang tercekik, dan tidak ada darah), dan selama sesama pelayan-pelayan kita mematuhi peraturan ini, maka kita tidak bisa terlepas untuk mengisolasi diri kita sendiri, atau memisahkan diri dari mereka.
Pelayanan kepada YHWH bukan tentang kenyamanan; juga tidak selalu menyenangkan. Namun, ini hampir selalu memperbaiki sifat [mendidik], jika kita memegang sikap hati yang benar terhadapnya.